Monday 19 December 2011

40 DAMPAK DARI MAKSIAT


Berbagai Realita yang terjadi, kita sering dan teramat sering dikejutkan dan dibuat prihatin dengan musibah yang acap kali menimpa negeri ini. Masih terngiang ditelinga kita peristiwa gempa bumi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, yang memakan korban manusia dan memaksa mengungsi dari tempat-tempat mereka, banjir yang berulang kali terjadi di beberapa tempat, padahal baru kemarin kita merasakan beratnya kemarau panjang, gunung di beberapa tempat sudah mulai aktif dan memuntahkan isi kandungannya, huru-hara terjadi diberbagai kota diiringi hancurnya tempat-tempat tinggal dan pusat-pusat keramaian dengan kobaran api yang melalap baik materi maupun sosok-sosok jiwa sebagai pelengkapnya, pembantaian yang telah dan terus berlangsung secara biadab terjadi di beberapa tempat dan entah berapa tempat lagi yang akan terjadi di belahan negeri ini, busung lapar anak manusia negeri ini sering kita dengar meskipun katanya kita berada di negeri subur nan tropis, dengan disusul jatuhnya nilai rupiah yang mengakibatkan krisis moneter yang berdampak kemiskinan, pengangguran dan kelaparan masih saja kita rasakan, penyakit-pernyakit aneh dan kotor mulai merebak dan meng-gerogoti penduduk negeri ini dan berbagai musibah yang telah menghadang di hadapan mata, termasuk di dalam hancurnya generasi-generasi muda penerus bangsa ini disebabkan terha-nyut dan tenggelam bersama obat-obat setan yang terlarang dan tontonan tontonan keji seperti video porno dan konser-konser musik pengumbar aurot semakin menambah rusaknya moral generasi muda dewasa ini.

Apakah adzab telah mengintai negeri ini, sebagaimana yang tersurat di dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 25, kaum Nuh yang Allah tenggelamkan dikarenakan mendustakan seorang rasul, atau kaum Tsamud yang disebabkan tak beriman, membusungkan dada dan menantang datangnya adzab, Allah jadikan mereka mayat-mayat yang bergelimpangan dengan gempa yang mengguncang mereka, atau seperti kaum Luth yang dikarenakan perzinaan sesama jenis, homosexsual, Allah hujani mereka dengan batu, atau seperti kaum Madyan yang Allah jadikan mereka mayat-mayat yang bergelimpangan disebabkan curang dalam takaran dan timbangan serta membuat kerusakan dimuka bumi dan menghalangi orang untuk beriman, atau seperti kaum ‘Aad yang disebabkan tidak memurnikan tauhid dan bersujud kepadaNya, Allah kirim kepada mereka angin yang sangat panas yang memusnahkan mereka.

Kaum-kaum terdahulu Allah hancurkan dan luluh lantahkan disebabkan satu dua kemungkaran yang dikepalai kesyirikan, sekarang bagaiman dengan kita, apa yang kita saksikan dan alami sekarang ini, apa yang terjadi ditempat kita, lingkungan kita, dikota kita, dan bahkan di seantero negeri kita?, maksiat terjadi dimana-mana, pergaulan lawan jenis dan perzinaan yang keluar dari norma-norma agama semakin menggila, ditambah lagi media-media masa visual dan non-visual ikut melengkapi ajang syaitan ini dengan dalih seni dan hak-hak manusia, dan hampir-hampir perzinaan (prostitusi) menjadi hal yang legal dinegri ini, Naudzubillah .  Sungguh dosa kemaksiatan itu akan dibayar spontan didunia sesuati dengan ketentuan Allah belum lagi siksa yang amat pedih diakhirat. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauzi telah menghitung dan ternyata ada kurang lebih 40 balasan buruk bagi pelaku kemaksiatan seperti yang akan kita jelaskan dibawah ini :


DAMPAK KEMAKSIATAN

Berikut ini adalah dampak dari kemaksiatan seperti yang dinukil dari tulisan Imam Ibnu Qoyyim berikut :

1. Tidak mendapatkan ilmu. Sebab ilmu itu adalah nur yang diberikan Allahkesuatu hati, sedangkan maksiat itu berfungsi mematikan nyala nur tersebut. Imam malik pernah berkata kepada Imam Syafi’i muridnya : Sungguh aku telah melihat Allah memberikan nur kehatimu, maka jangan engkau metikan dengan kemaksiatan.

2. Kehilangan jatah rezekinya. Nabi saw bersabda : Sungguh seseorang bisa tidak mendapatkan rezekinya sebab dosa yang dilakukannya [HR.Ahmad dan Hakim dari Tsauban].

3. Pelaku maksiat akan mengalami kegersangan jiwa terhadap Rabbnya, dia akan kehilangan kelejatan ma’iyatillah, padahal hal ini tidak bisa dinilai dengan kenikmatan duniawi. Jika semua kelezatan duniawi disatukan tidak akan bisa mengobatai kekeringan jiwa seseorang.

4. Dia juga akan merasa buas dengan sesama, utamanya dengan para pelaku kebaikan. Semakin kuat rasa kebuasannya semakin jauh dia dengan manusia baik.

5. Semua perkaranya menjadi semakin susah. Maka dari itu, ia akan selalu mendapati pintu tertutup dalam segala hal. Kebalikannya orang yang menjauhi dosa akan selalu menemukan way out dari segala urusannya. Karena barang  siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.


6. Pendosa ini akan mendapati kegelapan hati. Ia merasakannya seperti sa’at berjalan pada malam kelam. Pertama kali akan tampak secara lahiriyah dimatanya, lalu menjalar kemukannya dan akhirnya akan diketahui oleh semua orang.

7. Kemaksiatan bisa melemahkan badan dan hati seseorang. Maka dari itu, ia tidak memilki keteguhan hati dan juga akan terlihat loyo sa’at kegentingan yang memerlukannya walau kelihatan tegap badan dan ototnya.

8. Kehilangan keta’atan dan banyak pahala. Karena dengan dosa tersebut, ia terhalang untuk melakukan berbagai keta’atan. Padahal sebuah amal keta’atan itu jauh lebih baik daripada seisi dunia.

9. Kemaksiatan mengurangi jatah umur dan menghilangkan keberkahannya. Karena amal kebajikan itu menambah umur seseorang maka amal kemaksiatan dapat mengurangi usia. Rahasianya usia seseorangt adalah waktu hidupnya,  Sedangkan hidup tidak berarti kecuali dengan berbakti [beribadah] kepada Penciptanya, merasa nikmat dengan mencintai dan mengingat-Nya serta lebih mendahulukan ridha-Nya.

10. Kemaksiatan menumbuhkan benih-benih dosa. Termasuk balasan amal buruk adalah amal buruk berikutnya. Sedangkan balasan amal baik ialah amalan baik selanjutnya.

11. Kemaksiatan melemahkan keinginan baik pelakunya. Karena maksiat itu akan menguatkan keinginan berbuat dosa dan melemahkan keinginan bertobat.

12. Menganggap kemaksiatan sebagai hal yang biasa. Lalu lenyaplah rasa benci kepadanya dan bahkan berubah menjadi suatu tradisi. Pelakunya menjadi apatis tidak menghiraukan suara dan pandangan masyarakat.

13. Kemaksiatan salah satu faktor jatuhnya dimata Tuhan dan masyarakat.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”(QS. Al-Hajj :18)

14. Kesialan akan menghantui pelakunya.

15. Kemaksiatan mewariskan kehinaan. Karena kehormatan dan kemuliaan itu berada pada naungan ta’at kepada Allah.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا ۚ إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ۚ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۖ وَمَكْرُ أُولَـٰئِكَ هُوَ يَبُورُ

"Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur”(Fathir: 10)

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Perkataan yang baik itu ialah kalimat tauhid Yaitu laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua Perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah. Maksudnya ialah bahwa Perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.

16. Kemaksiatan merusak otak.
Karena fikiran itu memilki nur sedangkan maksiat fungsinya adalah memadamkan nur tersebut. Jika nur pikiran padam maka berkuranglah kecerdasannya.

17. Jika dosa-dosa banyak menumpuk, maka akan lengket dihati pelakunya dan menjadikannya lalai.
Karena maksiat jika sudah menjadi kebiasaan maka pelakunya pasti akan sulit meninggalkan maksiat tersebut, kecuali Allah memberi hidayah sehingga pelakunya bertobat. Bahkan pelaku maksiat yang sudah menjadi tradisinya melakukan maksiat akan menganggap hal itu adalah hal yang halal padahal sesungguhnya hal itu adalah perkara yang diharamkan. Contoh kecil saja yaitu perayaan tahun baru masehi yang sering kita melihat akhir-akhir ini bahkan semakin marak saja tradisi buruk ini, dari hura-hura sampai pesta minuman keras dilakukan rutin oleh sebagian muslim yang lemah imannya. Padahal sudah jelas peryaan tahun baru itu ajaran kafir kristen dan yahudi  dan kita dilarang  keras oleh nabi Muhammad SAW karena itu adalah prilaku tasyabuh (menyerupai) orang kafir.


18. Pelaku kemaksiatan masuk dalam rangkaian laknat Rasulullah. Maka sungguh rugi manusia yang didoakan buruk oleh orang yang mustajab doanya.

19. Dia juga kehilangan peluang untuk mendapatkan doa baik dari Rasulullah dan para malaikat.

20. Dosa dan kemaksiatan itu termasuk faktor utama dalam kerusakan bumi.
Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam al-Qur’an bahwa maksiat adalah sebab munculnya bencana :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar-Ruum :41)

21. Maksiat Juga bisa mematikan apai kecemburuan dalam hati.
Padahal ghirah itu merupakan energi dan penawar hati. Manusia termulia adalah yang paling hebat kadar ghirahnya, utamanya pada diri sendiri, keluarga dan seluruh umat.

22. Kemaksiatan bisa menghilangkan sifat malu.
 Malu merupakan inti kehidupan hati seseorang dan pangkal segala kebaikan. Jika hilang, maka ia kehilangan banyak hal.

23. Demikian pula dapat melemahkan rasa pengagungan terhadap Allah SWT dalam hati seseorang dan menghilangkan kewibawaannya dimata manusia.
Karena termasuk balasan dari meremehkan Allah adalah dicabutnya kewibawaan dimata orang lain, baik ia rela atau tidak. Akhirnya ia tidak memilki harga dimata mereka.

24. Kemaksiatan termasuk salah satu faktor dilupakan Allah dan dibiarkan bergelimang dengan hawa nafsu dan setannya.

25. Dosa dan maksiat itu memperlemah jalan seseorang menuju Allah dan akhirat bahkan menyebabkannya terputus.

26. Dosa-dosa itu juga bisa menyingkirkan nikmat dan mendatangkan bencana.
Karena termasuk balasan buruk bagi pelakunya adalah menghilangkan kenikmatan yang datang dan memutus aliran nikmat yang akan diterima. Oleh karenanya seorang hamba selalu dalam kenikmatan selama tidak melanggar dosa dan tidak mendapati malapetaka melainkan karena dosa pula.

27. Sebab kemaksiatan, Allah menimpakan ketakutan dan rasa kecut dihati pelakunya.
Karena keta’atan itu adalah benteng Allah yang agung, siapa saja yang memasukinya akan mendapati jaminan keamanan dari siksa dunia dan akhirat. Sedangkan pelaku kemaksiatan tidak terlihat kecuali dalam kondisi penuh ketkutan dan kekhawatiran, sebab dihantui perasaan dosanya terus-menerus.

28. Kemaksiatan itu membelokkan hati seseorang dari komitmen kepada inhiraf [melenceng] dan sakit.
Sungguh, pengaruh hati itu amat besra seperti sakit atas badan seseorang. Bahkan dosa-dosa itu pada hakikatnya adalah penyakit hati yang hanya bisa sembuh dengan meninggalkannya.

29. Kemaksiatan itu mematikan mata hati, meredupkan cahanya, menutup jalan ilmu dan menghalngi pintu hidayah.

30. Kemaksiatan mengkerdilkan jiwa seseorang dan menjadikannya hina dina.
Sebaliknya amal ta’at mengembangkan jiwa, membersihkan dan membesarkannya.

31. Dosa juga menjatuhkan kedudukan seseorang disisi Allah dan dimata manusia.
Karena orang termulia disisi allah adalah yang paling bertaqwa, sedangkan yang paling dekat dengan-Nya ialah orang yang paling ta’at kepada-Nya.

32. Kemaksiatan merampas nama terpuji dan kemuliaan.
Maka ia kehilangan predikat mukmin, pelaku kebaikan dan orang yang betaqwa. Tapi mendapatkan predikat pendurhaka, fasik, penzina, pemabok dan lain-lain.

33. Kemaksiatan menghapuskjan keberkahan-keberkahan umur, rezeki, ilmu, pekerjaan dan keta’atan. Secara keseluruhan menghilangkan keberkahan agami dan duniawi.

34. Kemaksiatan memutus tali hubungan seseorang dengan Rabbnya. Jika hal itu terputus, maka terputuslah aliran kebaikan dan hanya menemui semua faktor kebutukan.

35. Kemaksiatan menjadikan pelakunya hina dina. Padahal memilki peluang menjadi lebih terhormat.

36. Kemaksiatan menarik makhluk lain untuk lebih berani kepada pelakunya. Maka dari itu, setan lebih berani menimpakan penyakit, kesesatan, was-was, kesedihan dan kesusahan. Demikian pula setan manusia dan hewan lain.

37. Kemaksiatan itu menghianati pelakunya dalam hal yang amat diperlukannya. Baik itu dalam mendapatkan ilmu, lebih mementingkan sesuatu yang remeh daripada yang lebih mulia.

38. Maksiat bisa menjadikan pelakunya lupa terhadap dirinya sendiri. Jika ia melupakannya maka akan menyia-nyiakan, merusakkan dan menghancurkannya.

39. Maksiat menjauhkan diri pelakunya daripara penolongnya. Maka ia akan lebih dekat kepada setan.

40. Termasuk efek maksiat adalah kehidupan sulit didunia, kubur dan siksa pedih di akhirat.

Maka dari itulah marilah saudaraku muslimin dan muslimat, Marilah kita senantiasa bertobat dan banyak memohon ampun kepada Allah dari maksiat yang telah kita perbuat baik sengaja ataupun yang tidak kita sengaja. Jauhilah tobat yang bohong yang hanya dibibir saja, sementara hatinya selalu ingin melakukan kemaksiatan. Jangan anggap remeh suatu kemaksiatan, karena sebab kemaksiatanlah bapak dan ibu kita [adam dan Hawa] dikeluarkan dari Surga. Juga penyebab Iblis dikeluarkan dari lingkungan malaikat. Demikian pula yang menyebabkan disiksanya kaum ‘Ad, kaum Tsamud dengan suatu teriakan, kaum Luth, kaum nabi Syuaib, Fir’aun dan pengikutnya serta maksiat merupakan penyebab segala bencana yang menimpa manusia.

Wallahu ‘Alam

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih