Tuesday 2 October 2012

Islam Agama Kasih Sayang

Pemikiran Sederhana : Islam Agama Kedamaian dan Kasih Sayang

Oleh :
Muh. Ashabus Samaa'un 

Agama islam adalah agama yang dibawakan oleh nabi Muhammad saw, Rasulullah yang terakhir. Ajaran islam adalah ajaran Tuhan Yang Maha Esa (ALLAH SWT) yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada nabi Muhammad saw untuk diajarkan kepada semua umat manusia. Meskipun agama islam ini berasal dari lingkungan arab namun ajarannya tidak diutamakan hanya untuk orang arab saja. Tapi manusia seluruh dunia wajib belajar agama islam ini. Agama islam adalah salah satu agama terbesar didunia ini. Namun ditengah kebanyakan manusia ini ada yang tidak tahu seluk beluk agama islam. Sehingga mereka membenci, menghasut, memfitnah agama islam ini barangkali mereka tidak tahu ajaran islam yang sebenarnya. Atau barangkali tahu ajarannya tapi karena penyakit hasud dan sombong sehingga jauh dari hidayah Allah SWT.

Ada sebagian manusia kafir yang kotor hatinya mengatakan bahwa ajaran islam adalah kebudayaan arab kuno yang jauh dari kemajuan zaman sehingga tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sungguh kata-kata ini sangat kotor dan lebih kotor daripada sampah busuk. Karena bila manusia berpikir seperti itu bisa berarti pakaian yang menutup aurot dijauhi karena dianggap budaya suku arab. Lalu pakaian yang mengumbar syahwat jadi idaman karena dianggap budaya modern dari barat atau dibilang kemajuan zaman. Akan tetapi mereka lupa akibat dari pakaian tidak sopan seperti rok mini, baju ketat, tranparan dan sebagainya tentu saja akan menimbulkan kerusakan dan tindakan kriminal. Martabat manusia menjadi rendah seperti hewan karena pergaulan bebas dibiarkan. Itulah peradaban barat yang sebenarnya sangat buruk namun dibungkus dengan seribu satu tipu daya supaya manusia tertarik dengan peradaban mereka, dan menjauhkan manusia dari fitrahnya. Seperti kerusakan-kerusakan yang terjadi sekarang ini adalah tidak lain karena manusia sudah jauh dari ajaran islam dan lebih condong kepada kebudayaan barat yang bersifat merusak moral manusia.

 Biarpun bagaimanapun juga islam tetap agama yang abadi ajarannya sampai akhir zaman dan relevan sepanjang zaman untuk membimbing manusia dijalan yang lurus yang penuh kedamaian. Karena islam bukan sembarang ajaran melainkan islam adalah ajaran samawi (berasal dari Tuhan). Yaitu ajaran-ajaran dari Allah SWT yang Maha Benar untuk membimbing manusia supaya menjadi manusia yang berakhlaq mulia dan hidup dalam kesejahteraan. Sebenarnya hukum islam itu tidak kaku dan tidak kejam dan tidak mengekang. Seperti apa yang dipandang kaum orientalis dan liberal. Yang halal atau diperbolehkan dan yang haram atau hal yang tidak diperbolehkan telah sangat jelas. Karena yang diperbolehkan agama islam pasti hal yang baik dan hal yang dilarang adalah hal yang kotor yang berakibat buruk juga. Hati manusia pun tidak bisa membohongi dirinya sendiri. 

Diantara yang halal dan haram itu ada perkara yang samar atau tidak jelas halal atau haramnya. Mendekati syubhat (samar) sama saja mendekati daerah larangan. Oleh karena itu alangkah baiknya jika kita bisa menjauhi syubhat dan menyibukkan diri kepada yang bermanfaat. Sungguh baik dan buruk manusia tahu kebenarannya jika hatinya sehat (bebas dari penyakit hati). Tapi jika hati manusia itu kotor dan keras maka apa yang dipandangnya baik bisa jadi itu adalah hal yang jelek menurut syari’at dan apa yang dipandangnya buruk bisa jadi baik menurut syari’at. Bahkan hati yang keras tidak mempan oleh nasehat siapapun orangnya. Karena dengan dalil Qur’an pun tidak mempan apalagi dengan perkataan orang. Oleh karena itu tak ada tempat yang layak bagi hati yang keras melainkan azab akhirat. Sebab hati yang keras adalah banyak maksiat, banyak melakukan hal sia-sia, banyak tidur, banyak makan, banyak tertawa, lalai mengingat Allah dan lalai mengingat Akhirat.

Dan segala sesuatu (entah itu barang atau pekerjaan) yang menghalangi mengerjakan kewajiban kita untuk menjalankan syari’at islam adalah haram, meskipun awalnya mubah menjadikan haram karena akibat yang ditimbulkan. Islam adalah agama yang toleran karena setiap segala sesuatu yang tidak membahayakan atau bukan peranatara maksiat adalah diperbolehkan tetapi islam juga agama yang tegas melarang pengikutnya mengerjakan perantara kemaksiatan !!!

Bahkan amalan sunnah pun bisa jadi haram jika kita lalai kewajiban. Misalnya saja nabi saw pernah melarang seorang istri berpuasa sunnah sementara jika suami tidak mengijinkan karena kewajiban melayani suami belum dipenuhi.  Dalam hal ini suami tidak berdosa karena menuntut haknya dan istri malah berdosa bila memaksakan kehendaknya meskipun itu hal yang baik. Karena sang istri melaksanakan amalan yang dianjurkan tapi melupakan amalan yang diwajibkan.

Banyak manusia yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan tidak berguna karena sudah kadung kecanduan barang yang tidak berguna, sehingga walaupun dikasih dalil yang jelaspun masih belum bisa meninggalkannya. Banyak manusia mencela para pendosa karena barangkali dia merasa lebih baik dari pendosa dan merasa tidak pernah melakukan kemaksiatan yang dilakukan pendosa yang dicela. Tapi orang ini mendapatkan dosa lebih besar yaitu kesombongan. Oleh karena itu jika kita merasa melakukan maksiat cepat-cepat melakukan pembenahan diri dan taubat. Jika kita melihat orang maksiat jangan mencelanya tapi nasehatilah dengan perkataan yang halus yang tidak menyinggung perasaannya. Karena orang maksiat yang tersinggung maka orang itu akan semakin kebal nasehat.

Islam agama yang lurus tidak melarang kecuali yang jelek dan tidak menganjurkan kecuali yang baik dan tidak mewajibkan kecuali yang diperintahkan Tuhan (ALLAH SWT). Islam juga agama yang halus, karena kepada orang maksiat kita tidak boleh mencela seenaknya dan menghakimi sendiri tetapi harus menghukum dengan syari’at. Orang yang main hakim sendiri dia sama saja menzalimi orang lain. Meskipun niatnya baik (misalnya supaya pelaku jera) tapi dia telah melanggar aturan syariat yang berlaku.

Islam dalam menasehati manusia yang bermaksiat serta lalai selalu menggunakan cara yang halus dan tidak memaksakan kehendak karena hukum adalah milik Allah. Jadi kita memang wajib menasehati tetapi tidak wajib merubah keadaan mereka. Islam selalu mendidik manusia kedalam kesadaran diri dan pengakuan diri agar manusia bisa bertaubat dengan keihlasan. Jika kita menasehati/mendidik manusia dengan kasar dan paksaan maka yang akan dihasilkan adalah melahirkan manusia munafiq yang baik didepan tapi jelek dibelakang karena mengerjakan syariat atau menjauhi larangan dengan keterpaksaan bukan karena kesadaran.

Islam adalah ajaran Muhammad SAW, datangnya dari Allah Tuhan Semesta Alam, yang disampaikan oleh Jibril Alaihissalam dan agama kasih sayang, kesejahteraan dan ketentraman bagi seluruh alam. Barang siapa tidak suka dengan ajaran islam sama saja dia mengikuti langkah setan menuju neraka jahanam.

Ingatlah agama yang lurus akan nampak dari ajarannya yang baik tapi agama yang jelek akan nampak dari hasilnya juga yaitu menghasilkan manusia tidak beradab. Hati manusia tidak akan berbohong manakah agama yang benar atau manakah agama tipu muslihat setan. Jika manusia membenci agama islam ini. Maka tidak lain itu ditimbulkan dari penyakit sombong, hasud, iri dan dengki yang muncul dari diri sendiri, jika dibiarkan maka dia akan menemui kebinasaan.

Wallahu’alam

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih