Thursday 15 January 2015

Tanda kiamat ; fenomena jilboobs (jilbab porno)

assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh ,

MUKADIMAH HADITS

alhamdulillah wassholatuassalamu ala rosulillah,
saudaraku seiman dan setakwa dalam sebuah hadits rasulullah saw pernah bersabda :
berikut:

ﺻِﻨْﻔَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻟَﻢْ ﺃَﺭَﻫُﻤَﺎ ﻗَﻮْﻡٌ
ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺳِﻴَﺎﻁٌ ﻛَﺄَﺫْﻧَﺎﺏِ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮِ ﻳَﻀْﺮِﺑُﻮﻥَ
ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀٌ ﻛَﺎﺳِﻴَﺎﺕٌ ﻋَﺎﺭِﻳَﺎﺕٌ
ﻣُﻤِﻴﻠَﺎﺕٌ ﻣَﺎﺋِﻠَﺎﺕٌ ﺭُﺀُﻭﺳُﻬُﻦَّ ﻛَﺄَﺳْﻨِﻤَﺔِ
ﺍﻟْﺒُﺨْﺖِ ﺍﻟْﻤَﺎﺋِﻠَﺔِ ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻠْﻦَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﻟَﺎ
ﻳَﺠِﺪْﻥَ ﺭِﻳﺤَﻬَﺎ ﻭَﺇِﻥَّ ﺭِﻳﺤَﻬَﺎ ﻟَﻴُﻮﺟَﺪُ ﻣِﻦْ
ﻣَﺴِﻴﺮَﺓِ ﻛَﺬَﺍ ﻭَﻛَﺬَﺍ- ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ

“Ada dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihatnya.
Pertama. golongan yang membawa cambuk yang seperti ekor sapi dimana dengan cambuk tersebut mereka mencambuki orang-orang.

Kedua, golongan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung (tidak taat kepada Allah) dan mengajarkan orang lain untuk meniru perbuatan mereka. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, dan mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal sungguh bau surga akan tercium dari jarak perjalan seperti ini seperti ini (jarak yang jauh). (H.R. Muslim)

Di dalam hadits ini dijelaskan dua golongan ahli neraka. Dan dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan mengenai golongan yang kedua saja untuk menyesuaikan dengan judul di atas.

Golongan kedua yang tidak akan masuk surga, yang digambarkan dalam hadits tersebut adalah para wanita yang berpakaian tetapi pakaiannya tidak menutupi auratnya, cendrung tidak taat menjalankan perintah dan larangan Allah swt, dan mengajarkan orang lain untuk meniru mereka. seperti yang kita lihat dewasa ini yaitu menjamurnya komunitas hijaber yang mengajak kaum wanita lain untuk berlomba-lomba memakai pakaian hijab yang tidak sesuai aturan syariat karena atas tertutup bawah menonjol, transparan, ketat dan sebagainya.

Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring.
Kalimat “kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring”.
Kata asnimah adalah bentuk plural atau jamak dari kata sanam.

Dalam kamus Lisan al-‘Arab karya Ibnu Manzhur dikatakan sanam al-ba’ir wa
an-naqah artinya adalah punggung unta yang paling tinggi atau menonjol. Atau kita terjemahkan dengan punuk
unta.

ﺳَﻨَﺎﻡُ ﺍﻟْﺒَﻌِﻴﺮِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﻗَﺔِ ﺃَﻋْﻠَﻰ ﻇَﻬْﺮِﻫَﺎ
ﻭَﺍﻟْﺠَﻤْﻊُ ﺃَﺳْﻨِﻤَﺔٌ
“Sanam al-ba’ir wa an-naqah (punuk unta) adalah punggung
unta yang paling tinggi, dan bentuk plural atau jamak dari
kata sanam adalah asnimah .
(Ibnu Manzhur, Lisan al-‘Arab,
Bairut-Dar ash-Shadir, cet ke-1, tt, juz, 12, h. 306)

Sedang kata al-bukht maknanya adalah salah satu jenis unta yang besar punuknya. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam kitab tafsir-nya yaitu al-Jami’ li Ahkam al-Qur`an .

ﻭَﺍﻟْﺒُﺨْﺖُ ﺿَﺮْﺏٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺑِﻞِ ﻋِﻈَﺎﻡُ
ﺍﻟْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ، ﻋِﻈَﺎﻡُ ﺍﻟْﺄَﺳْﻨِﻤَﺔِ

“Al-bukht adalah salah satu jenis unta yang besar badannya yaitu besar punuknya”. (Al-
Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur`an , Riyadl-Daru ‘Alam al-Kutub, 1423 H/2003 M, juz, 12, h. 311)

Berangkat dari penjelasan ini maka sabda Rasulullah saw: “Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring” diartikan dengan “kepala-kepala mereka seperti
punuk-punuk unta yang besar punuknya dan miring”.

Sedang menurut ulama al-Marizi, mereka wanita-wanita itu suka memandang laki-laki, tidak menjaga pandangan dan tidak menundukkan kepala-kepala
mereka.

Selanjutnya menurut al-Qadli ‘Iyadl adalah mereka memilin jalinan rambut dan mengikatnya sampai ke atas lalu mengumpulkan di tengah kepala, maka menjadi seperti
punuk unta.

dari dua pendapat ulama diatas wanita penghuni neraka yang dimaksud hadits tersebut ialah wanita yang memakai jilbab tidak sesuai aturan islam dan wanita wanita yang mengumbar pandangannya kepada bukan muhrim, dan memamerkan kecantikan serta aurat mereka kepada yang bukan muhrimnya

PENJELASAN UMUM

Jilboobs merupakan salah satu Tanda Akhir zaman seperti yang dijelaskan hadits rasulullah saw diatas Jilboob atau memadukan jilbab dengan pakaian ketat atau terbuka memang sedang menjadi tren, terutama di kalangan anak muda. Berbagai foto selfie perempuan dengan pakaian tersebut muncul di sejumlah situs internet dan jejaring sosial. Fenomena komunitas hijaber kian hari kian ramai. Trend berbusana muslimah yang terus meningkat hal ini tentu sangat menggembirakan. Akan tetapi, di sisi lain ada hal yang cukup memprihatinkan, ketika para muslimah berusaha terlihat modis dan menjadi korban mode fashion yang berkiblat ke Barat. Akibatnya, kini muncul istilah jilboobs yang merupakan pelesetan dari kata jilbab dan boobs. Boobs dalam bahasa inggris artinya buah dada wanita. terbukti dari para penyandang jilboobs selalu menampakkan buah dada mereka yang menonjol dengan kaos ketatnya disamping mereka berkerudung gaul. naudzubillah.

Jilboobs berbeda dengan jilbab, Secara bahasa, jilbab berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata “jalbaba, yujalbibu, jilbaaban”, artinya, baju kurung yang panjang. Jadi, pengertian jibab adalah pakaian yang luas atau lapang, yang berarti pakaian yang dapat menutupi anggota tubuh seorangwanita kecuali wajah dan telapak tangan. Karena, pada dasarnya seluruh anggota tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

sedangkan jilboobs hanya menutup kepala saja dan tertutup oleh kerudung gaul (jilbab cekek), yang panjangnya hanya sebatas nyekek leher. Kalaupun lebih panjang lagi, tidaklah sampai menutupi 3 lubang kancing bajunya. Akibatnya, tampaklah bagian dada (payudara) yang seharusnya tertutup kain.

Baju yang mereka gunakan sempit atau ketat, bahkan celana jeans. Jadi jilboobs bukan menutup aurat, akan tetapi membungkus aurat. seperti dalam hadits yang disampaikan rasul, mereka berpakaian tetapi seperti telanjang. Jilboobers memakai hijab, tetapi tetap menonjolkan bagian-bagian tubuhnya yang dianggap memiliki kelebihan, sehingga mereka memilih pakaian-pakaian ketat. Artinya sisi-sisi erotis (porno) tetap ditonjolkan untuk menarik perhatian lawan jenis. Pakaian mereka sama sekali tidak memenuhi fungsinya sebagai penutup aurat seperti halnya jilbab (yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan), lantaran sangat tipisnya atau karena menggambarkan (bentuk tubuh).  Seperti: legging, tank top, bikini, baju tipis tembus pandang, baju "you can see", celana pendek bahkan super pendek, pakaian dalamnya terlihat, baju dengan belahan payudara, di atas kepala menutup rambutnya ada sehelai kain yang dililitkan ke leher sehingga seringkali kalung dan anting-antingnya terlihat.

Wanita tersebut menutupi badannya akan tetapi mengikat kerudungnya (seperti jilbab gaul atau kerudung cekek karena hanya sebatas nyekek leher, mengetatkan pakaiannya, sehingga lekuk-lekuk bagian tubuhnya nampak, dada dan pantatnya tercetak, atau sebagian badannya terbuka.

Nabi Saw telah menggambarkan penampilan wanita jaman sekarang seakan-akan telah menyaksikannya, memang begitulah mukjizat nabi saw, kemudian ciri-ciri mereka adalah :
pertama “Berpakaian tetapi telanjang”,
 kedua ”Selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkannya kepada orang lain,” dan
ketiga “Kepala-kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring.

”Para ulama menafsirkan cirri pertama sebagai wanita yang mendapatkan nikmat Allah SWT berupa harta dan lainnya tetapi tidak bersyukur dengan tidak mengerjakan perbuatan taat kepada Allah SWT, malah melakukan maksiat dan kejahatan. Penafsiran lainnya ciri pertama: berpakaian tapi tidak menutupi tubuh, karena terlalu tipis (sehingga terlihat bagian dalamnya) atau terlalu pendek (sehingga terbuka sebagian anggota tubuh yang harus ditutup).
Ciri kedua: lalai dari penjagaan diri dan istiqomah.  Seperti orang yang terbiasa melakukan keburukan dan lalai dalam melaksanakan kewajiban (shalat dan lainsebagainya).  Kemudian dia menyesatkan yang lain, dengan mengajak kepada kejahatan dan kerusakan dengan ucapan dan perbuatannya.  Imam An-Nawawi mengartikan ciri kedua (bergoyang dan membuat orang lain bergoyang): yaitu wanita yang memperindah gaya jalannyadan menggoyangkan bahu mereka: mengenakan pakaian, perhiasan atau assesoris yang mencirikan seorang pelacur: wanita yang cenderung memikatlaki-laki dengan kecantikan, perhiasan, atau kemolekan anggota tubuh yang mereka perlihatkan.

Hari ini kita bisa melihat wanita foto model seksi, artis seksi, Sales Promotion Girl (SPG) seksi, bintang iklan seksi dan penyanyi dangdut seksi yang memamerkan kemolekan tubuhnya, bergoyang diatas panggung dengan pakaian yang minim, sehingga membuat orang ikut bergoyang mengikuti irama musik dan goyangannya.  Tereksposnya aurat wanita menyebabkan: suburnya pergaulan bebas, dekadensi moral, prostitusi, aborsi, bayi lahir di luar nikah.Perkara ini bukan perkara sepele, karena Nabi Saw mengancam dengan tegas:
 “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”

Wanita dengan segala kecantikannya bisa mengalihkan pandangan para lelaki dan menutupi akal mereka. sehingga Islam sangat menghormati dan menjaga wanita, sehingga mereka dianjurkan untuk menjaga pandangan dan kemaluan mereka dengan cara menutup aurat sesuai pakaian yang syar’i.  Jadi wanita terjaga dari tangan-tangan jahil yang ingin menjamah, menggoda dan mengganggu mereka, serta pandangan syahwat kaum Adam yang bisa menimbulkan fitnah dan maksiat.

FATWA HUKUM JILBOOBS

Fenomena jilboobs (jilbab seksi) mengundang keprihatinan masyarakat,
dalam hadits diatas sudah jelas bahwa wanita yang memamerkan aurat mereka termasuk dosa besar. kemudian kata Dewan Pimpinan MUI Bidang Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Perlindungan Anak, Prof Hj Tutty Alawiyah menilai, jilboobs sudah keluar dari norma agama Islam, juga tidak sesuai dengan etika dan estetika. Jilboobs ini yang saat ini berkembang menjadi kontradiktif (melawan ajaran agama) .

Pemakaian jilbab oleh anak-anak muda sampai orang tua untuk menutup aurat sebenarnya merupakan hal yang sangat positif. Namun, apa yang ditampilkan oleh para pemakai jilbab seksi tersebut tak sesuai dengan tuntunan Islam. Jilboobs ini menampilkan sesuatu yang ketat. Hal ini bisa mengundang sesuatu yang negatif dari lawan jenis yang melihatnya. Karena itu, seharusnya para Muslimah mengenakan busana yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Jangan sampai  hijab dan jilbab tercorengdengan fenomena jilboobs. Sebab, hijab dan jilbab merupakan syariat yang mulia.

ternyata tidak hanya muncul di kota-kota besar di Pulau Jawa, fenomena jilboobs juga telah melanda kota lain di luar Jawa, antara lain,Palembang. Ketua MUI Provinsi Sumatra Selatan (MUI Sumsel) Sodikun juga mengaku prihatin dengan fenomena ini.“Mereka ini adalah anak dan adik-adik kita yang berhijab dengan gaya atau style yang menarik namun menarik untuk hal-hal yang negatif. Seharusnya mereka berhijab secara syar’i, bergaya, dan menarik untuk hal yang positif. Ia mengatakan, umat Islam patut mengapresiasi para kawula muda yang berhijab. Namun, kualitas hijab yang mereka pakai seharusnya mampu meningkatkan kualitas keislaman mereka yang sejalan dengan syariah. Agar fenomena jilboobs tidak terus berkembang, para ulama, ustaz, guru, dan orang tua untuk mengingatkan anak-anak mereka dan remaja putri pada umumnya mengenai etika berjilbab. Berhijab syar’i sesuai dengan etika, tidak boleh transparan dan menampakkan lekuk tubuh atau aurat.

Menurut ketua hijaber jakarta, Jilboobs merupakan bentuk pelecehan terhadap Muslimah. jilboobs muncul karena para wanita yang berjilbab itu masih dalam situasi berproses. Artinya, mereka masih ragu-ragu dalam berjilbab sehingga enggan mengenakan jilbab panjang yang menutup bagian dada. Muslimah seharusnya mengenakan jilbab yang panjang. Busana jilbab merupakan salah satu cara Islam dalam memuliakan kaum perempuan.

Selain itu, dengan memakai jilbab yang sesuai norma agama Islam, seorang wanita akan terlihat lebih cantik. Tak hanya mempercantik fisik, jilbab juga akan mempercantik perilaku dan keimanan pemakainya. Karena itu, jilboobs tak lagi menjadi fenomena yang terus berkembang di masyarakat. Perempuan tak perlu ragu-ragu untuk berjilbab sesuai dengan norma agama.

SYARAT BUSANA MUSLIMAH

Firman Allah swt:

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: `Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka`. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59). Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nur: 31)

Hijab atau busana muslimah terdiri dari kerudung dan jilbab.  Kerudung adalah kain yang menutupi rambut, telinga, leher dan menjulur hingga ke dada (minimal 3 lubang kancing baju wanita).

Sedangkan jilbab adalah baju longgar yang menjulur dari leher/kepala hingga mata kaki, yang berfungsi sebagai baju luar untuk menutupi baju yang biasa dipakai di dalam rumah. Busana muslimah berfungsi menutup aurat wanita yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan.
Syaratnya:
1. tidak transparan (warna kulit tubuh terlihat), jika bahannya tipis diberi lapisan,
2. longgar dan tidak menampakkan bentuk lekuk tubuh,
3. tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir.

kemudian, Imam besar Masjid Istiqlal Musthofa Ali Yakub mempunyai pandangan cara berjilbab yang benar yaitu 4T: tempat tutup aurat, tidak transparan, tidak tembus pandang, dan tidak menyerupai lawan jenis

SOLUSI DALAM ISLAM

Perintah menutup aurat sudah jelas tertera pada Al-Qur’an. Hukumnya wajib dan tidak bisa dikompromi. Namun pada pelaksanaannya, banyak wanita yang menggunakan jilbab namun belum syar’i. Sebagian pasti risih melihat mereka yang mengenakan jilbab namun lekuk tubuh masih terlihat.

Perlu diketahui dan disadari oleh kaum wanita, bahwa ketika dirinya memakai jilbab itu mengandung nilai ibadah tersendiri. Di samping sebagai ketaatannya kepada hukum Allah, memakai jilbab dan berbusana yang menutup aurat merupakan tindakan preventif atau pencegahan dari pandangan mata lelaki yang dapat menimbulkan berbagai keinginan yang barangkali bertentangan dengan ajaran agama. Jadi, tak perlu lagi bagi seorang muslimah untuk mengenakan busana ala ‘Jilboobs’ karena hal itu dapat menjadi gerbang terjadinya perzinahan. Sekarang, perlu diingat bahwa kewajiban mengenakan jilbab tanpa kontaminasi dari ‘Jilboobs’ merupakan ajaran Islam yang tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh wanita manapun. Selain berjilbab, wanita muslimah juga harus mengenakan busana yang setidaknya memenuhi kriteria busana tidak transparan, longgar, dan dapat menutupi aurat, tidak hanya sekedar membungkusnya saja. Wanita muslimah juga dilarang untuk menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali memang yang biasa nampak.

Sepintas mereka terlihat sengaja, namun ada juga yang belum tau bagaimana jilbab yang sesuai syariat itu. Mereka yang menggunakan jilbab tapi belum syar’i harus kita acungi jempol. Karena mereka sudah memasuki tahap sadar untuk berhijab. Meskipun berbagai macam niat yang melatar belakanginya. Namun, itu adalah bentuk dari sebuah proses.Fenomena Jilboobs yang sudah mewabah ini bukan untuk disalahkan dan dijauhi. Justru ini adalah sasaran empuk bagi kita untuk terus berdakwah dan mengajak mereka agar mau menggunakan hijab syar’i. Saat ini memang masyarakat terlalu mudah untuk menghakimi dan menghukumi. Bukankah dulu Rasulullah mengajak kebaikan lewat contoh dan akhlaknya yang mulia. Ajaklah mereka agar perlahan-lahan menggunakan hijab syar’i. Jika kita musuhi, mereka bukannya mau memperbaiki malah melepas hijabnya, dan itu lebih parah. Trend Jilboobs yang mewabah, menjadi PR bagi kita kaum muslimin awam maupun intelek agar lebih peduli terhadap sesama muslimah.

kedua, Semua pihak yang bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan agar sesuai dengan syariat Islam, baik: orang tua dan keluarga di rumah, masyarakat, dan sekolah. dan Negara paling bertanggung jawab menjaga akhlak dan agama rakyatnya agar tercipta masyarakat Islami yang diberkahi oleh Allah Swt.

Wallahua’lam


refensi : berbagai sumber
editor : muhammas alie marzen (dulrohman)
penerbit ; www.ashabul-muslimin.tk


Monday 5 January 2015

DOWNLOAD EBOOK KUMPULAN HADITS TANDA KIAMAT

Iman kepada hari kiamat adalah rukum iman yang ke-lima. Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya karena merupakan rahasia Allah SWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan demikian kita masih bisa mengetahui kapan datangnya hari kiamat dengan melihat tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Orang yang beriman kepada Allah SWT dan banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalan surga yang penuh kenikmatan, sedangkan bagi orang-orang kafir dan orang yang zalim (berbuat kerusakan) akan masuk neraka yang sangat pedih untuk disiksa.

Dengan percaya dan beriman kepada hari kiamat kita akan didorong untuk selalu berbuat kebajikan, menghindari perbuatan dosa, tidak mudah putus asa, tidak sombong, tidak takabur dan lain sebagainya karena segala amal perbuatan kita dicatat oleh malaikat yang akan digunakan sebagai bahan referensi apakah kita akan masuk surga atau neraka.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” [Al Hajj -1]

dan jika datang kepada kita berita ramalan-ramalan dusta tentang kiamat (misalnya;kiamat 2012 dll) maka janganlah percaya, karena yang membuat ramalan tersebut adalah orang jahil (bodoh) dan kafir (ingkar terhadap ayat-ayat Allah) bahkan yang percaya dengan ramalan tersebut bisa divonis kafir, karena kiamat adalah sesuatu yang Ghoib dan hanya Allah SWT yang mengetahui

“Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: ‘Kapankah terjadinya.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” [Al-A’raaf: 187]

SEMOGA BACAAN INI MENAMBAH IMAN KITA DAN SEBAGAI BAHAN RENUNGAN BAGI KITA BAHWA KITA AKAN MENGALAMI HARI PEMBALASAN SETELAH MATI, TAK ADA ORANG PANDAI MELAINKAN YANG SELALU MENGINGAT MATI, SEHINGGA MENINGKATKAN AMAL SHALIHNYA TIAP HARI.

https://sites.google.com/site/ashabulalmuslim/my-file/KUMPULAN%20HADITS%20TANDA%20KIAMAT_%40www.ashabul-muslimin.tk.pdf?attredirects=0&d=1
Download Link