Tuesday 23 February 2016

Keajaiban saat kelahiran rasulullah saw

Oleh ; rahma nur faizah

Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. pada 12 Rabiulawal, Tahun Gajah di Mekah al-Mukarramah sebagai pembuka rahmat di pelosok alam semesta. Kelahiran baginda menjadi seribu satu tanda bahwa baginda akan menjadi utusan terakhir dalam menyampaikan risalah Islam. Ia merupakan peristiwa utama dalam sejarah Islam. Baginda mempunyai kelebihan luar biasa, bukan saja dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya tetapi dalam konteks semasa dan selepas dilahirkan.

Peristiwa luar biasa ini disebut sebagai Irhas. Irhas bermaksud satu kejadian luar biasa bagi manusia yang normal dan hanya diberikan kepada seorang nabi Sehubungan itu, masih ramai masyarakat Islam yang sebenarnya tidak mengetahui peristiwa di sebalik kelahiran baginda. Ini karena masih banyak lagi rahasia yang belum terungkap. Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Pertama, semasa Rasulullah s.a.w. berada di dalam kandungan bundanya, Aminah, beliau tidak merasa susah sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil. Kehamilannya disadari melalui berita dari malaikat yang datang kepadanya ketika beliau sedang tidur. Malaikat mengatakan bahawa beliau telah mengandungkan seorang Nabi dan Penghulu kepada seluruh umat manusia. Selain itu kehamilannya ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu syurga Firdaus dan memberitahu semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah disekitaran kawasan tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon kayu rimbun dan berbuah lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membincangkannya.

Ketiga, peperangan tentara bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil, datang menyerang kota Mekah. Ia diketuai oleh tentara bergajah dengan menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi. Apabila mereka hampir sampai ke tempat tersebut, gajah-gajah itu berhenti dan berundur dengan izin Allah. Namun demikian, sekumpulan burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran.

Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan dalam kitab-kitab sejarah.

Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menadah tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan kapas putih yang terapung di angkasa. Kemudian malaikat tersebut berdiri di hadapannya. Ia berkata "Khabar bahagia untuk saudara, wahai ibu daripada seorang nabi. Putera saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan dia Ahmad."

Semasa kelahiran Nabi Muhammad s.a.w., Aminah ditemani Asiah dan Maryam. Dalam hal ini ia merupakan satu isyarat bahawa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Isa dan Musa. Keadaan ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahawa akan datang seorang nabi pada akhir zaman. Semasa baginda dilahirkan, bundanya menyaksikan nur atau cahaya keluar dari tubuh badan baginda. Cahaya tersebut menyinari sehingga ke Istana Busra di Syria. Ia dilihat seolah-olah seperti anak panah bagaikan pelangi sehingga dari jauh kota-kota tersebut dapat dilihat. Ada juga yang berpendapat bahawa cahaya itu datang dan menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang paling awal yang menyatakan bahawa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah apabila baginda dilahirkan. Aminah sendiri melihat baginda dalam keadaan terbaring dengan kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa. Kemudian bundanya melihat awan turun menyelimuti dirinya sehingga beliau mendengar sebuah seruan "Pimpinlah dia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka tahu dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik". Selepas itu awan tersebut lenyap daripada pandangan Aminah.

Setengah riwayat menyatakan nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya daripada semua makhluk. Dikatakan juga pada malam kelahiran baginda, berhala-berhala yang terdapat di situ mengalami kerusakan dan kemusnahan.

Menurut riwayat daripada Abdul Mutalib, "Ketika aku sedang berada di Kaabah, tiba-tiba berhala jatuh dari tempatnya dan sujud kepada Allah. Lalu aku mendengar suara dari dinding Kaabah berkata, "telah lahir nabi pilihan yang akan membinasakan orang kafir dan mensucikanku daripada berhala- berhala ini dan akan memerintahkan penyembahan Yang Maha Mengetahui."

Selain itu di tempat yang lain pula satu goncangan berlaku di mahligai Kisra dan menyebabkan mahligai tersebut retak, manakala empat belas tiang serinya runtuh. Keadaan ini merupakan di antara tanda - tanda keruntuhan kerajaan tersebut. Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api sembahan orang-orang Majusi yang dianggap sebagai tuhan. Peristiwa itu amat mengejutkan orang Parsi.

Dalam waktu yang sama, pada malam kelahiran baginda, Tasik Sava yang dianggap suci tenggelam ke dalam tanah. Setelah baginda lahir, tembakan bintang menjadi kerap sebagai tanda bahawa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara ghaib sudah tamat.

Berdasarkan peristiwa tersebut jelaslah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda adalah khatamun nubuwwah, penutup segala nabi. Perkara -perkara luar biasa ini telah membuktikan kepada kita kemuliaan baginda di sisi Allah, sekaligus sebagai bukti kerasulannya.

Di samping itu, bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.

Wallahu alam

Monday 1 February 2016

Kisah Islam : Tukang sapu jadi miliuner.

Oleh : Rahma Nur Faizah

Kisah ini terjadi waktu Musim haji tahun 2012 lalu, seperti yang diangkat di koran al-Sabaq terbiatan Saudi Arabia tanggal 17 Dzhuhjjah lalu (02/11/2012).
Syahdan, seorang pria bernama Marimir Husain Jihar tengah menyapu jalanan kota Mekkah yang penuh debu. Ia. membersihkan jalanan kota suci ini dari kotoran dan sampah-sampah yang dibuang manusia atau yang diterbangkan angin sepanjang waktu.
Sudah 5 tahun, pekerja imigran asal Bangladesh itu melakoni pekerjaan bersahaja tersebut, pekerjaan yang dipandang sebelah mata orang orang lain. Di Arab Saudi, orang Bangladehs sering disebut sebagai "Benggali". Orang Indonesia pun memanggil mereka dengan sebutan demikian.

Rekan-rekan sekerja Marimir tidak pernah tahu asal-usul marimir, sebab ada ratusan ribu (atau mungkin jutaan) orang Benggali yang menjadi buruh kasar di negeri Haramain ini.
Sampai pada suatu hari di musim haji 2012. Ketika Marimir asyik menyapu jalanan di sekitar wilayah Tan'im, tempat di mana orang-orang akan memulai (miqat) ihram untuk Umrah, suatu kejadian tak terduga terjadi.

Seorang pria tua berteriak dari seberang jalan memanggil nama Marimir. Pria itu berpakaian Ihram, terlihat hendak melaksanakan ihram untuk Umrah. Dari postur tubuhnya, pria tua itu jelas berkebangsaan Bangladeh.
"Marimir…! Marimir…! Marimir….!" Teriak pria tua berkali-kali dari seberang jalan. Namun karena banyaknya manusia dan lalu linta yang sibuk, Marimir tidak mendengarnya.
"Marimir…! Marimir…! Marimir…!" Pria tua itu kembali berteriak. Kali ini ia berlari ke arah Marimir menghadang jalan.
Aksi pria tua itu mengundang perhatian banyak orang di Tan'im, termasuk dari rekan-rekan pria tua itu sendiri. Mereka heran, bagaimana ia mengenali seorang penyapu jalan di kota suci ini.
Tanpa peduli, ia terus berlari tanpa menghiraukan mobil-mobil yang melaju kencang. Orang-orang berteriak memperingatkannya, karena aksinya itu mengganggu lalu lintas.

"Marimir…!". Ujar si pria tua tanpa henti.
Kali ini Marimir mendengar. Ia menoleh, dilhatnya seorang yang sudah tua berlari ke arahnya. Ia pun heran, dari mana orang itu mengetahui namanya.
Pria itu semakin mendekat. Dan semakin dekat. Ketika sudah jelas baginya siapa yang datang, ia pun terperangah. Alangkah kagetnya Marimir, ia seakan tak percaya apa yang dilihatnya.
Ternyata pria tua itu adalah abang kandungnya sendiri….
Dengan berurai air mata, si pria tua itu menghampiri Marimir yang penuh debu, lantas ia memeluk pemuda itu dengan erat sambil menangis.
Aksi jemaah haji tersebut mengundang perhatian banyak orang. Meski tidak mengerti, mereka mengabadikan momen penuh haru itu dengan kamera. Setelah itu, si pria tua bercerita kepada orang-orang yang mengitari mereka penuh keharuan.

Ia menceritakan bahwa tukang sapu itu adalah adik kandungnya sendiri, mereka adalah dua bersaudara yang sudah lebih 5 tahun tidak bertemu.

Kisah perpisahan mereka dimulai ketika orangtua mereka meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya. Ayah mereka meninggalkan harta warisan yang sangat banyak, mencapai 17 juta Riyal (sekarang sekitar Rp. 62 Milyar jika dikonversikan dengan kurs saat ini).

Bagaimana tidak, keluarganya adalah keturunan bangsawan, dan salah satu kakek mereka adalah mantan menteri di Bangladesh.

Tapi saudara tuanya itu berbuat serakah. Ia tidak mau membagi harta peninggalan itu dengan adiknya. Beberapa kali si adik meminta pembagian warisan, tapi ia tidak mau. Bahkan, sang adik pernah dijebloskannya ke penjara karena menuntut haknya!

Karena putus asa, akhirnya sang adik pergi meninggalkan Bangladeh. Ia pun menjadi pekerja imigran di Arab Saudi. Hingga bertahun-tahun lamanya. 5 tahun terakhir, ia menjadi tukang sapu di Mekkah.
Selepas kepergian adiknya itu, saudara tuanya pun diserang penyakit kanker ganas.
"Ini hukuman Allah atas kezaliman saya…". Kenang haji tua itu sambil menangis. Dan sejak itulah ia insyaf atas perbuatan serakahnya.
Bertahun-tahun pula lamanya, ia berusaha mencari jejak sang adik. Ia bertanya kepada kawan-kawan adiknya, tapi tak satu pun yang tahu. Ia pun sudah membuat sayembara, siapa yang mengetahui alamat adiknya akan diberi imbalan yang besar.

Namun kabar tak kunjung datang. Sang adik entah di mana rimbanya. Sementara penyakitnya semakin parah, hingga ia mengira umurnya takkan lama lagi.

Hingga datang musim haji tahun 2012. Ketika ia hendak pulang ke tanah air, ia pun melaksanakan umrah terlebih dahulu. Ia bersama rombongannya pun berangkat ke Tan'im, miqat di mana orang Mekkah memulai umrah.

Dan di sanalah keajaiban itu terjadi. Di tempat inilah Allah Swt mempertemukannya dengan adiknya yang selama ini ia cari. Dilihatnya seorang pria muda tengah menyapu jalanan, dan ternyata itu adalah saudara kandungnya.

Saat pertemuan itu, saudara tua itu meminta maaf kepada sang adik atas kezalimannya selama ini. Karena keserakahannya, sang adik hidup sengsara dan terlunta-lunta sebagai tukang sapu di negeri orang.
Ia pun mengajak adiknya pulang. Ia sudah membagi harta peninggalan orangtua mereka seadil-adilnya. Bagian untuk sang adik sudah ia sisihkan, dan akan ia berikan tanpa mengambilnya sedikitpun, jumlahnya milyaran rupiah ditambah properti yang sangat banyak.

Di tempat yang suci itu, sang adik memaafkan abangnya. Ia sama sekali tidak menaruh dendam. Bahkan dirinya merasa bahagia bisa tinggal di tanah suci ini. Di sini, ia menghabiskan waktu untuk bekerja dan menghafal al-Qur'an.
Kepada hadirin yang berkerumun di sekitar mereka, tukang sapu yang jadi milyuner itu mengatakan: "Sungguh ini merupakan pelajaran yang besar dalam hidup saya. Saya sudah merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang teraniaya.

Karena itu, saya berjanji tidak akan menganiaya siapa pun. Allah mengharamkan kezaliman atas diri-Nya, dan diharamkannya kezaliman itu atas hamba-hambaNya".
Marimir Husain berpelukan dengan saudara kandungnya yang telah insyaf .
Kisah mengharukan itu menjadi buah bibir jemaah haji. Seorang penjual makanan cepat saji di kota Mekkah mengatakan kepada wartawan Sabg:
"Saya sering bersedekah makanan kepada tukang sapu itu, tanpa saya pernah tahu ternyata dia adalah seorang milyuner".

Semoga kita menjadi orang sabar supaya beruntung dunia-akhirat. Amien

Source: sriwijaya pos magazine