Friday 2 December 2016

Syair Puisi : Ketika Bunga layu dan Kaupun Tertinggal Waktu



Syair Puisi : Ketika Bunga layu dan Kaupun Tertinggal Waktu


Pernahkah kau lihat bunga
Bunga yang indah mekar dan wangi
Kamu petik bunga itu, kamu rawat, dan kamu sirami
Sehingga bunga itu riang ceria, segar dan semerbak penuh harapan
Kemudian masapun berlalu
Kamu sibuk dengan duniamu
Kamu melupakan bunga milikmu
Kamu lupa merawatnya dan memberi ia kasih sayang
Sehingga ia menangis, sedih, dan ia pun layu
Seiring waktu berlalu bunga itu mati
Kamu pun hanya bisa menyesali kelalaianmu
Waktu tak dapat diputar, kamu hanya bisa bersedih dan menyesali keadaan

Bunga itu ibarat hati orang yang telah kamu dapatkan hatinya
Sehingga kamupun mendapatkan tulus cintanya
Sehingga kamupun dapat wangi kasih sayangnya
Hari demi hari kamu pun telah melupakan masalalu
Kamu sekarang sibuk dengan kesibukan kamu
dan sibuk memperhatikan orang lain yang belum tentu tulus kasih mencintaimu
Kamu sekarang tidak lagi memberikan perhatian lagi kepadanya
Namun dia tetap bertahan menyayangi kamu karena ketulusannya
Tapi kehidupan ada batasnya
Begitu juga dengan kehidupan hati
Hati yang tulus menyayangi kamu pun sekarang tlah layu
Hati itu kecewa dan pergi meninggalkanmu

Sekarang kamu hanya bisa bingung, sedih dan menangis menyesali keadaanmu
Kenapa aku sibuk mengejar ketidak pastian dan melalaikan orang yang tulus kepadaku
Begitulah katamu, waktu tak dapat diputar
Hari demi hari kamu hanya sibuk menangisi kesalahanmu
Sekarang kamu hanya bisa bersedih
Kasih sayang tulus itu tiada lagi
Wanginya kehidupan bersamanya tak kamu cium lagi
Sekarang kamu hanya bisa menyesal
Tapi sesal tak bisa merubah keadaan
Yang memperdalam luka dan menambah derita
Kenapa sekarang kamu sibuk memikirkan yang tak pernah ada
Tapi yang selalu ada disampingmu tidak pernah kau anggap ada
Dulu waktu mereka ada untukmu kamu sia-siakan
Sekarang setelah mereka tiada kamu hanya bisa menangisi keadaan
Mengharapkan keajaiban datang mereka kembali menemani langkahmu
Mengharapkan waktu terulang untuk memperbaiki kenyataan
Tapi harapan hanya tinggal harapan
Kehidupan dunia tetap terus berjalan
Yang tlah terjadi takkan kembali yang akan terjadi belum tentu pasti

Puisi ini saya persembahkan
Kepada anda yang masih punya orang yang tersayang
Istri suami orang tua maupun kawan sejati
Selama kasih sayang mereka masih ada jangan kamu sia-siakan
Sebelum mereka pergi takkan kembali
Kalau tidak hati mereka yang pergi
nyawa mereka yang berjalan menuju kehidupan abadi
Sebelum semua tinggalah sepi
Sebelum semua tinggallah penyesalan
Sebelum semua tinggalah kesedihan
Namun air mata tak mampu merubah keadaan

(By Muhammad A. Samaaun)

Untuk menambah dalam suasana puisi marilah kita sejenak mendengarkan lagu lawas yang berjudul Tertinggal waktu milik peterpan.

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih