Monday, 29 June 2020

Nilai-Nilai Sila Pancasila Yang terkandung dalam al Quran

Oleh : M Alie Marz


Pancasila merupakan lambang dan ideologi negara indonesia, sebagai bangsa bermoral dan beragama sudah sepantasnya kita menjunjung nilai nilai dalam pancasila ini. Janganlah kita seperti mereka generasi yang rusak akhlaknya menghina ideologi negara sendiri seperti ada salah satu kasus bocah belasan tahun yang memplesetkan pancasila dengan kata kata bau seronok atau bahkan ada para generasi pinter keblinger mengatakan pancasila adalah hasil gagasan toghut yang sesat semacamnya, hal ini tak sepantasnya mereka katakan karena pancasila adalah hasil jihad para pahlawan dan ulama dan santri2 pendahulu kita yang berjuang melawan penjajah. Sebagai generasi yang sudah ada dijaman enak bukannya bersyukur dan mempertahankan malah ada sebagian yang melecehkan atau menghina tanpa ilmu.

Dalam al quran sendiri banyak ayat yang sesuai dengan ideologi pancasila ini. Nilai nilai positif didalamnya sudah sepantasnya sebagai muslim kita wajib mengamalkannya menjadikannya sebagai landasan kehidupan sehari hari. 

Pancasila sendiri intinya menyuruh kita meng Esakan Tuhan, menjadi manusia yang beradab dan bermoral, menjaga persatuan, saling bermusyawarah memutuskan masalah dan berlaku adil kepada siapapun. Jadi semuanya nilai positif, negara kita menjadi negara bobrok sekarang ini adalah karena mereka lupa ideologi bangsa sendiri dan para pejabat cenderung mementingkan perut sendiri banyak diantara mereka yg sudah lupa apa itu sila sila pancasila apalagi mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari. 


Berikut ini adalah nilai nilai pancasila yang terdapat didalam al Qur'an 

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini ada dalam Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1. Terjemahannya yaitu "Katakanlah, dialah Alloh, Yang Maha Esa.

Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Sila ini ada dalam Al Quran surat An Nisa 135. Terjemahannya yaitu : "Wahai orang-orang yang beriman. Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.....

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia. Sila ini juga ada dalam Al Quran
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)

Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini juga ada dalam Al Quran surat As Syuro 38. Terjemahannya yaitu : "Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabb-nya, dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rejeki, yang Kami berikan kepada mereka."

Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini juga ada dalam Al Quran surat An Nahl ayat 90. Terjemahannya yaitu : "Sesungguhnya Allah menyuruh (manusia) berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi (sedekah) kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu (manusia), agar kamu dapat mengambil pelajaran."

wallahu alam



--
ttd.


M. Alie Marzen

Saturday, 11 April 2020

Tuesday, 7 April 2020

Mutiara nasehat "semakin cerdas manusia semakin sedikit tertawa"


"Tuhan memberi kemampuan otak dan akal tentu tidak gratis, semua akan ada pertanggungjawaban kelak, semakin manusia sedikit menggunakan akalnya maka banyak kesalahan atau dosanya, sebaliknya semakin manusia menggunakan akalnya, manusia akan lupa bahagia, karena memang semakin cerdas manusia maka semakin sulit untuk tertawa, semakin banyak tertawa akal manusia jadi tumpul dan mati hatinya."

"Tergantung manusia itu sendiri mau menukarkan kebahagiaan dunia dengan kebahagiaan akhirat, atau mengutamakan kebahagiaan dunia tak peduli kehidupan setelah mati kelak, mau menggunakan akal sebaik2nya atau menuruti nafsu yang tiada habisnya".

Menuruti hawa nafsu memanjakan diri dengan surga duniawi, sehingga manusia itu lupa hakikat penciptaan sendiri, lupa kehidupan hakiki, menjadikan dunia fana tujuan hidup, berahir menghalalkan segala cara, sikut sana sini mengadu domba demi keuntungan pribadi semata, tapi tunggulah itu hanya sementara, sebelum pada akhirnya ia merasakan kehidupan hampa yang sebenarnya dan sebuah kepedihan siksa hidup tak ada ujungnya dikehidupan yang hakiki. 

apalah arti istri jelita anak rupawan, kuda besi Kawasaki Ferrari, Lamborghini, tanpa sedikitpun iman dihati, apalah arti naungan istana megah tanpa naungan Tuhan maha melindungi, binasalah ia, semua kekayaan hanya jadi bahan bakar api yang menyiksanya nanti. ketika mati tak ada satupun keluarga yang menemani, bahkan hanya berebut warisan kekayaan dan bertambahlah siksa kubur nya. Nauzubillah

(Ashabul Muslimin)



--
ttd.


M. Alie Marzen

Mutiara Nasehat "Semakin cerdas manusia semakin sedikit tertawa"

"Tuhan memberi kemampuan otak dan akal tentu tidak gratis, semua akan ada pertanggungjawaban kelak, semakin manusia sedikit menggunakan akalnya maka banyak kesalahan atau dosanya, sebaliknya semakin manusia menggunakan akalnya, manusia akan lupa bahagia, karena memang semakin cerdas manusia maka semakin sulit untuk tertawa, semakin banyak tertawa akal manusia jadi tumpul dan mati hatinya."

"Tergantung manusia itu sendiri mau menukarkan kebahagiaan dunia dengan kebahagiaan akhirat, atau mengutamakan kebahagiaan dunia tak peduli kehidupan setelah mati kelak".

Menuruti hawa nafsu memanjakan diri dengan surga duniawi, sehingga manusia itu lupa hakikat sendiri, lupa kehidupan hakiki, menjadikan dunia tujuan hidup, berahir menghalalkan segala cara, sikut sana sini mengadu domba demi keuntungan pribadi semata, tapi tunggulah itu hanya sementara, sebelum pada akhirnya ia merasakan kehidupan hampa yang sebenarnya dan sebuah kepedihan siksa hidup tak ada ujungnya dikehidupan yang hakiki. 

apalah arti istri jelita