Monday, 8 July 2013

Mutiara Nasehat Islam 551 - 560


سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Kata mutiara nasehat ini Terinspirasi dari mutiara Qur'an , hadits dan perkataan ulama. jika ada yang salah mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Tujuan kami hanyalah semakin mempermudah pemahaman kita dalam mempelajari ajaran agama islam. semoga bermanfaat amiien.

551. Imajinasi dalam kebaikan

"Berimajinasilah yang banyak asal dalam kebaikan. karena segala benda-benda buatan manusia yang nyata ini adalah karena daya imajinasi manusia yang tinggi kemudian diwujudkan kealam nyata dengan ilmu, biaya, tenaga dan segenap kerja keras pemikiran mereka. Apalagi jika imajinasi itu adalah untuk kebaikan  islam tentu saja adalah suatu hal besar yang sangat perlu untuk dilahirkan dari alam pikiran ke alam dunia.Demi sebuah kemaslahatan bersama"

(Ashabul Muslimin)

552. dzikir lebih berharga daripada harta sedunia

"Satu kalimat dzikir lebih berharga daripada dunia dan isinya. Maka pantaskah seorang mukmin menyia-nyiakan waktunya untuk perkataan tidak berguna sehingga melalaikan dari dzikir mengingat-Nya"

(Ashabul Muslimin)

553. Jodoh adalah cerminan hati

"Istri adalah cerminan hati dari suami begitu juga sebaliknya, sesungguhnya jodoh yang ditentukan Allah tidak pernah salah dan Allah Maha Adil. Watak jodoh biasanya cocok dengan karakter asli orangnya. Jika manusia dipaksa berjodoh tetapi tidak cocok karakter masing-masing sudah pasti bercerai pada akhirnya. 

"Oleh karena itu Allah mengharamkan orang mukmin dengan seorang kafir, fasiq, murtad, pezina, pendurhaka meski ia kaya namun dipastikan takkan pernah ada rumah tangga yang bahagia."

(Ashabul Muslimin)

554. Mendidik anak

" Mendidik anak supaya memiliki karakter yang baik bukanlah dengan cara mengekangnya seperti burung yang dikurung supaya tak ada yang menjamah dan mempengaruhi pikirannya, tapi biarkan seperti ayam kampung yang mengais-ngais tanah pada siang harinya kemudian pulang kekandang dengan sendirinya pada sore harinya. Jika anda mengekangnya maka sekali ia lepas maka tak terkendalikan bagai burung yang keluar dari sangkarnya. Pendidikan bukanlah penjara, tapi pendidikan adalah menyadarkan anak bagaimana mengenal, menyesuaikan, dan cara mengendalikan diri terhadap lingkungannya.

Biarkan anak mengenal dan belajar banyak dari lingkungan sekitarnya, tugas kita (orang tua dan guru) hanya mengawasi dan membinanya supaya tidak terjerumus pergaulan yang menjerumuskan. Terlalu melepaskan anak didik dan terlalu mengekang adalah sesuatu yang menghambat pembentukan karakter anak."

(Ashabul Muslimin)

555. Cinta buta

"Cinta buta (cinta berlebihan kepada makhluk) adalah cinta yang bodoh yang dimurkai-Nya, identik dengan tiga pilar kebinasaan yaitu :

1.       penderitaan jiwa tak berujung karena terlalu lelah mengejar cinta semu,

2.       pengorbanan sia-sia, dan

3.        jiwa yang sakit parah karena yang ditinggal yang dicintainya, jika tidak kuat orang itu bisa gila".

(Ashabul Muslimin)

 

556. perusak akal

"Penyakit tidak sabar menahan emosional dan tidak sabar menahan syahwat adalah perusak akal dan penyebab mudahnya setan merasuki pikiran manusia untuk mengendalikannya"

(Ashabul Muslimin)

 

557. paling cerdas

"Manusia yang paling cerdas adalah yang selalu ingat datangnya mati. Manusia yang cerdas tingkat yang kedua adalah yang selalu menyadari sebesar apa dosa sendiri sehingga berusaha memperbaiki, manusia cerdas tingkat yang ketiga adalah yang mensyukuri segala nikmat yang telah Tuhan (Allah SWT) berikan. Insya Allah Orang Cerdas yang begini yang akan selamat dunia akhirat bukan orang yang cuman Cerdas otaknya saja tapi lemah agamanya".

(Ashabul Muslimin)

 

558. Sebodoh–bodoh makhluk

 "Manusia yang tidak bisa menyadari kekurangan sendiri adalah sebodoh-bodoh makhluk, karena penyakit ini adalah pertama kali yang menjangkiti iblis laknatullah sehingga hilang segala kemuliaan diganti dengan kehinaan. Karena dampaknya sifat itu adalah ;

pertama ia akan selalu merasa diri paling benar (sombong) dengan segala kelebihan yang sedikit,

 kedua ia tidak pernah merasa salah padahal tak ada manusia yang suci dari kesalahan dan ketiga  ia akan selalu melemparkan kesalahan kepada orang lain,

 kemudian keempat ia selalu bersikap egois selalu mementingkan diri sendiri dan

kelima menganggap remeh orang lain,

keenam  jarang bersyukur kepada Allah dan berterima kasih dengan pemberian orang lain karena merasa hidupnya selalu kekurangan meski ia sebenarnya hidup dalam kelapangan, dan

ketujuh ia adalah manusia yang tidak akan pernah berkembang ilmunya karena merasa dirinya sudah merasa pintar tak butuh lagi ilmu dan nasehat dari orang lain

kedelapan menderita didunia karena dimana-mana dalam pergaulan sosial tak ada manusia yang menyukainya dan menderita diakhirat karena akibat memelihara penyakit ini telah memanen dosa yang sebesar-besarnya. Naudzubillahi min dzalik

(Ashabul Muslimin)

 

559. Jangan anda mengurung anak anda

"Jika anda melihat anak hewan bisa beradaptasi dengan alam hidupnya kenapa anda melarang anakmu bergaul dengan lingkungannya, biarkan ia mengenal lingkungannya agar matang kejiwaannya dan berkembang normal kedewasaannya kelak, jika anda mengurungnya dalam rumah karena takut anakmu terpengaruh buruk dari lingkungan maka jangan heran jika ia sulit sekali menemukan kedewasaannya kelak, jika  ia berumur dewasa akan menjadi orang yang tumpul akalnya karena jarang bergaul dengan lingkungannya ia menjadi orang yang mudah dipengaruhi orang lain karena memang sejak dulu ia belum kenal ditempat macam apa ia hidup dan berkembang, kelak dia hanya mempunyai karakter bawahan tidak pernah terpikir untuk menjadi pimpinan karena ia hanya mampu belajar dari sekitar ruangan rumahnya sedangkan pemimpin butuh pembelajaran dari lingkungan yang luas."

(ashabul muslimin)

560. Penyakit generasi mental labil

"penyakit terbesar yang melanda generasi pelajar dan generasi muda sekarang adalah pergaulan yang kebablasan sehingga berdampak pada kerusakan moral (mabuk, tawuran, pacaran, kebut-kebutan, dsb) akar dari semua permasalahan itu adalah karena mereka tidak mengenal agamanya dengan benar sehingga akalnya tidak berkembang dengan benar, sementara umur remaja adalah umur saat naluri hewaniah (hawa nafsu) berkembang liar. Akibatnya adalah terjadi ketidak seimbangan mental, akalnya kanak-kanak namun naluri biologis/hewaniahnya sama besarnya seperti orang dewasa yang matang usianya. Sehingga mereka anggap melakukan tindakan maksiat adalah hal biasa (semacam bersenang-senang) karena tidak bisa berpikir dengan penuh pertimbangan hanya mikir enaknya saja tidak memikirkan dampak beratnya".

(Ashabul Muslimin)

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih