Wednesday, 7 March 2018

Apa Jadinya Peradaban Manusia Tanpa Perasaan?

"penjara yang sebenarnya itu adalah perasaan, tanpa perasaan kamu akan bebas sebebasnya meski sebenarnya kamu dalam penjara, akan tetapi manusia akan terus terikat perasaan sampai dia mati. Manusia akan terus terikat rasa sedih senang susah gembira kehilangan dll, tapi karena keterikatan itulah dia takkan bisa kemana-mana, akan terus menjadi manusia selamanya, andai manusia dilepaskan perasaannya mungkin dia akan bebas dari belenggu hidup yang penuh masalah, manusia akan lebib banyak menggunakan dan memaksimalkan otaknya. Akan tetapi dia tidak akan tahu artinya rasa suka dula senang sedih, sejenis robot bernyawa, atau malaikat yang tak punya rasa senang dan sedih, baiknya hidup takkan ada rasa kemarahan emosi cinta benci dan sebagainya, bumi akan damai dan berperadaban tinggi, negatifnya manusia takkan bisa bertahan lama, segera punah karena lambat berkembang biak, karena untuk membuat keturunan manusia akan bertujuan melestarikan generasi saja, dan itupun dibuat sangat perhitungan dengan logika, membuat anak harus banyak persyaratan agar lahir jenis unggul dan sebagainya, mungkin juga jarang bahkan takkan ada hub seks keturunan manusia dibuat oleh mesin reproduksi genetika, apalagi jika terjadi bencana begitu mudahnya manusia punah, karena jumlahnya yang sangat sedikit. Nafsu dan perasaan saling berkaitan kadang kita sulit membedakan mana nafsu mana perasaan karena dua hal ini saling berhubungan. Hanya bedanya Nafsu biasanya penuh tipu dan kata manis, sedangkan perasaan tak banyak berkata lebih banyak membuktikan."



0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih