Tuesday 11 October 2011

10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia

Sebagai seorang muslim yang berorientasi kepada kehidupan kebagiaan yang kekal maka sebaiknya menjauhi jalan-jalan atau pintu-pintu menuju kemungkaran yang akan menjerumuskan kedalam kebinasaan. memang amat sulit untuk menghindari jebakan-jebakan setan, karena perangkapnya ada dimana-mana, akan tetapi seorang muslim yang ikhlas, tabah dan sabar dalam menghadapi ujian maka insya Allah dia akan mendapatkan jalan yang lurus selalu sehingga dapat mencapai surga-Nya.Adapun seorang muslim supaya tidak terjerumus kedalam lubang kebinasaan maka kuncinya adalah menjaga hatinya supaya terhindar dari bisikan-bisikan setan untuk mengikuti jalan yang sesat.

Saudaraku, ketahuilah bahwa hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan senantiasa ingin memiliki dan

menguasai benteng itu. Tidak mungkin benteng tersebut bisa terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu−pintunya. Pintu−pintu tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu−pintu tadi.

Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara setan memasukinya. Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu−pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. Pada saat ini kami akan menunjukkan pintu−pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya.

Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama:

Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki)dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. 

Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias−hiasi sesuatu seolah−olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua:

Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan

menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a'udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya."
(As Silsilah Ash Shohihah no.1376. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu ketiga:

Berlomba-lomba dalam kemewahan. Yaitu sangat suka menghias−hiasi tempat tinggal, pakaian, kendaraan mewah,  dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat:

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana dalam hadits:

"Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti." (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu kelima:

Yaitu tamak dan menyukai kelebihan pada orang lain / mengidolakan manusia yang bukan seharusnya, karena idola setiap muslim sudah pasti hanya Nabi Muhammad SAW. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih−lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Seperti yang menimpa generasi muda sekarang ini yang mengidolakan artis-artis, sehingga mereka menyanjungnya sampai hampir-hampir tidak kenal agamanya sendiri . gara-gara mengidolakan dan meniru gaya hidup artis-artis yang ahli maksiat itu.

karena sudah pasti dunia selebritis adalah dunia kemaksiatan karena isinya hanyalah kehidupan serba glamour dan gaya hidup yang sebebas-bebasnya, contohnya seperti kemarin saya baca dari berita yang menyebar dimana-mana banyak fans-fans artis itu memuja-muja artis melebihi Nabinya sendiri, padahal artis itu adalah pezina, bahkan mereka menggelar do'a bersama supaya artis itu dibebaskan dari penjara, sungguh sangat aneh, sebesar apapun kesalahan idolanya mereka benarkan padahal mereka juga manusia yang pasti punya kesalahan.

Memang rusaknya generasi muda adalah dari situ, mereka lebih mengenal dan lebih mengidolakan artis-artis panutan sesat, daripada Nabinya sendiri. Mereka sudah buta syari'at Islam sampai-sampai idolanya berzinapun dibenarkan. Naudzubillah min dzalik.

Pinta keenam:
Yaitu sifat selalu tergesa−gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan−lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sifat perlahan−lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa−gesa itu berasal dari setan." (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami' Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh:

Yaitu cinta harta . Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu kedelapan:
Yaitu mengajak orang awam supaya ta'ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu kesembilan:

Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

Pintu kesepuluh:

Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu'uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya.

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita supaya kita bisa menghindari pintu-pintu tersebut. agar kita termasuk orang-orang beruntung, amien

(Penulis : Ustadz Muh. Abduh Tuasikal)

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih