Oleh : Syaikh Adil Bin Ali Al-Furaidan
Penyunting dan Mukadimah : M. Ashabus Samaa’un
Pada jaman
Rasulullah saw dan sahabat ra. dikenal istilah khawarij. Secara kasar diartikan
sebagai kelompok pemberontak (teroris). Merekalah teroris yang sebenarnya. Yaitu
kelompok penghianat, pendek akalnya dan jahat kepada sesamanya. dan yang pasti
akhlaq mereka amat buruk kepada orang islam namun bisa berbaik dengan orang
kafir yang sepaham dengan mereka.Bahkan rasulullah saw telah memvonis mereka
sebagai calon anjing neraka jahanam, naudzubillah.
Dijaman sekarang ini khawarij adalah istilah yang asing. Namun baik telah diketahui atau tidak ternyata ideologi mereka telah menyebar kedalam sebagian golongan (firqoh-firqoh) kaum muslimin. Mereka berwatak liberal (semaunya sendiri), takabur, fanatik, penghianat, munafiq, sok merasa paling benar, suka mentakfir (memvonis kafir orang islam secara sembarangan) dan berbuat curang, sebagian lagi gila kekuasaan. Walaupun mereka ahli ibadah namun buruk sekali dalam akhlaq dan muamalah. Dijaman modern ini mereka bukanlah sebuah kesatuan seperti jaman Khalifah Ali ra. Namun ideologi mereka telah menyempal kemana-mana. Sehingga ada sebagian golongan yang menyerempet pemahamannya dengan mereka, meskipun sebagian lagi pemahaman mereka masih mengikuti sunnah, dengan kata lain ideologi mereka mudah menyebar namun tak terlihat ibarat “semut hitam yang berjalan diatas batu gosong dimalam hari”. Mereka itulah yang menyerupai sebagian dari ideology (plagiat ideologi khawarij) disebut dengan NEO-Khawawij. Artinya aliran sempalan teroris khawarij. Merekalah sebenarnya teroris dari golongan murtadin. Yang lebih parah adalah mereka kadang selalu pro dengan dalang teroris yahudi dan anteknya yaitu orang nasrani. Namun dengan golongan muslim yang lain kadang mereka malah amat benci. Sungguh ironis sekali. Teman sendiri dimusuhi, musuh besar dicintai. Benar-benar golongan yang sangat bodoh, menurut kami.
Mereka adalah kaum yang masih muda-muda. Sifat orang muda adalah semangat namun mudah dipengaruhi. Bgitu juga dengan semangat jihad mereka luar biasa namun kosong dari ilmu. Mereka sering kali menentang pemerintahan kaum muslimin yang menurut mereka tidak adil, sehingga yang timbul adalah anarkisme dan kerusakan, dan kemudian banyak kaum tidak berdosa jadi korban mereka juga. Akan tetapi cara mereka sangat salah karena mereka melakukannya dengan cara memberontak dan anarkisme. Sifat mereka yang utama adalah sok ahli ibadah dan ahli baca qur'an, sok paling suci namun dangkal akalnya / pemikirannya, mudah ditipu, akhlaq mereka kurang ajar kepada sesama muslim, suka menghina dan mentakfir, suka mencela ulama, kadang mereka malah pro dengan teroris kafir, kajian ilmu mereka hanya membahas masalah perselisihan umat yang tidak perlu, dakwah mereka dengan seribu dalil namun tak paham islam sebenarnya, soal menghafal dalil mereka memang jagoannya, tapi soal pemahaman islam yang benar mereka kalah dengan orang awam sekalipun. Mereka adalah makhluk-makhluk bodoh yang menyibukan diri dengan hal tidak perlu dan merekalah benalu paling merepotkan perjuangan umat islam dalam menegakkan dakwah islam.
Dijaman sekarang ini khawarij adalah istilah yang asing. Namun baik telah diketahui atau tidak ternyata ideologi mereka telah menyebar kedalam sebagian golongan (firqoh-firqoh) kaum muslimin. Mereka berwatak liberal (semaunya sendiri), takabur, fanatik, penghianat, munafiq, sok merasa paling benar, suka mentakfir (memvonis kafir orang islam secara sembarangan) dan berbuat curang, sebagian lagi gila kekuasaan. Walaupun mereka ahli ibadah namun buruk sekali dalam akhlaq dan muamalah. Dijaman modern ini mereka bukanlah sebuah kesatuan seperti jaman Khalifah Ali ra. Namun ideologi mereka telah menyempal kemana-mana. Sehingga ada sebagian golongan yang menyerempet pemahamannya dengan mereka, meskipun sebagian lagi pemahaman mereka masih mengikuti sunnah, dengan kata lain ideologi mereka mudah menyebar namun tak terlihat ibarat “semut hitam yang berjalan diatas batu gosong dimalam hari”. Mereka itulah yang menyerupai sebagian dari ideology (plagiat ideologi khawarij) disebut dengan NEO-Khawawij. Artinya aliran sempalan teroris khawarij. Merekalah sebenarnya teroris dari golongan murtadin. Yang lebih parah adalah mereka kadang selalu pro dengan dalang teroris yahudi dan anteknya yaitu orang nasrani. Namun dengan golongan muslim yang lain kadang mereka malah amat benci. Sungguh ironis sekali. Teman sendiri dimusuhi, musuh besar dicintai. Benar-benar golongan yang sangat bodoh, menurut kami.
Mereka adalah kaum yang masih muda-muda. Sifat orang muda adalah semangat namun mudah dipengaruhi. Bgitu juga dengan semangat jihad mereka luar biasa namun kosong dari ilmu. Mereka sering kali menentang pemerintahan kaum muslimin yang menurut mereka tidak adil, sehingga yang timbul adalah anarkisme dan kerusakan, dan kemudian banyak kaum tidak berdosa jadi korban mereka juga. Akan tetapi cara mereka sangat salah karena mereka melakukannya dengan cara memberontak dan anarkisme. Sifat mereka yang utama adalah sok ahli ibadah dan ahli baca qur'an, sok paling suci namun dangkal akalnya / pemikirannya, mudah ditipu, akhlaq mereka kurang ajar kepada sesama muslim, suka menghina dan mentakfir, suka mencela ulama, kadang mereka malah pro dengan teroris kafir, kajian ilmu mereka hanya membahas masalah perselisihan umat yang tidak perlu, dakwah mereka dengan seribu dalil namun tak paham islam sebenarnya, soal menghafal dalil mereka memang jagoannya, tapi soal pemahaman islam yang benar mereka kalah dengan orang awam sekalipun. Mereka adalah makhluk-makhluk bodoh yang menyibukan diri dengan hal tidak perlu dan merekalah benalu paling merepotkan perjuangan umat islam dalam menegakkan dakwah islam.
Mereka lebih berbahaya daripada orang kafir dzimi
karena mereka adalah musuh dalam selimut, atau serigala lapar berbulu kambing
yang berada dikandang kambing. Jika ada
satu saja golongan mereka menyusup kedalam golongan umat islam maka akibatnya
adalah umat islam menjadi amburadul tidak karuan. dan Perselisihan tak berujung
pun sering terjadi karena ulah mereka.Hati-hatilah dengan mereka dan pemahaman
mereka. Jika kita ingin selamat akhirnya. Untuk dapat berhati-hati dengan sifat
mereka maka kami jelaskan beberapa karakteristik mereka yang diulas oleh Syaikh
Syaikh Adil bin Ali al-Furaidan. Berikut Pembahasannya.
BERIKUT BEBERAPA KARAKTERISTIK (SIFAT) KHAWARIJ SECARA TERPERINCI
Karakteristik Pertama: Mereka berusia muda
[Al-Bukhari
(no. 5057) dari hadits Ali bin Abi Thalib ra.]. muda tidak harus remaja tetapi berkisar antara 16 – 35
tahun
Karakteristik Kedua: Dangkal ilmunya
Karakteristik Kedua: Dangkal ilmunya
[Al-Bukhari
(no. 5057) dari hadits Ali bin Abi Thalib ra.].
Karakteristik Ketiga: Mereka mengatakan dari sebaik-baik manusia.
Karakteristik Ketiga: Mereka mengatakan dari sebaik-baik manusia.
Padahal menurut rasulullah saw mereka adalah
seburuk-buruk makhluk yang pernah ada. naudzubillah
[Al-Bukhari (no. 5057) dari hadits Ali bin
Abi Thalib].
Karakteristik Keempat: Iman tidak melewati kerongkongan mereka.
Karakteristik Keempat: Iman tidak melewati kerongkongan mereka.
Artinya mereka hanya bisa bicara tentang
keimanan yang mereka anggap benar, akan tetapi tidak pernah tercermin kepada
sikap dan perilaku mereka. Justru kadang sering bertentangan dengan syari’at.
[Al-Bukhari (no. 5057) dari hadits Ali bin
Abi Thalib].
Karakteristik Kelima: Mereka sesat sejauh-jauhnya namun merasa selamat.
Karakteristik Kelima: Mereka sesat sejauh-jauhnya namun merasa selamat.
Mereka keluar dari agama seperti keluarnya
anak panah dari busurnya. Mereka tidak kembali kepadanya.
[Muslim (2496) dari hadits Abu Dzar ].
Dalam riwayat lain:
Dalam riwayat lain:
“Mereka
terlepas dari agama seperti terlepasnya anak panah dari busurnya.”
[Al-Bukhari
(5058) dari hadits Abu Sa’id al-Khudri ].
Dalam riwayat yang lain dikatakan: “Mereka keluar dari Islam...”
[Al-Bukhari
(no. 5057) dari hadits Ali bin Abi Thalib ].
Karakteristik Keenam: Mereka memiliki kelemahan dalam memahami agama Allah.
Itulah sebabnya mengapa diriwayatkan
bahwa ”Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak melampaui…” [Muslim
(no. 2456)] atau “...melewati kerongkongan mereka.” [Al-Bukhari (no. 5058)
dari Abu Sa’id Al-Khudrira.] Dalam
riwayat lain dikatakan: “...tenggorokan (huluuq) mereka...” [Muslim (no.
2455) dari hadits Abu Sa’id Al-Khudrira.].
Dalam riwayat lain dikatakan: “...tenggorokan
mereka (halaaqihim) ...” [Muslim (no. 2459) dari hadits Abu Dzarra.]. Dalam
riwayat lain dikatakan: “...dari kerongkongan mereka (taraaqihim)” [Al-Bukhari
(no. 6934) dari Sahal bin Hunaifra.]. Dalam riwayat lain dikatakan: “Lidah
mereka fasih dengan Al-Qur’an.” [As-Sunnah Ibnu Abi ‘Ashim (no. 937) dari
Abu Bakrahra.].
Dalam riwayat lain dikatakan: “Mereka membaca
Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan
mereka.”
[Muslim (no. 2470) dari Sahal bin Hunaifra.].
Dalam riwayat lain: “Mereka membaca Al-Qur’an
dan memandang Al-Qur’an itu adalah hujjah yang mendukung mereka
padahal ia adalah hujjah yang membantah mereka.”
[As-Sunnah Ibnu Abi Ashim (916) dari Ali bin
Abi Thalib ra.].
Dalam riwayat lain dikatakan: “Mereka menyangka...” dan bukan “ Mereka memandang..” [Muslim (no. 2467) dari hadits Ali bin Abi Thalib ra.].
Dalam sebuah riwayat beliau s bersabda: “Mereka mengajak kepada Kitabullah, akan tetapi mereka tidak berasal dari Allah sedikit pun.” [As-Sunnah Ibnu Abi Ashim (no. 941) dari Abura.aid al-Ansharira.].
Dalam riwayat lain dikatakan: “Mereka menyangka...” dan bukan “ Mereka memandang..” [Muslim (no. 2467) dari hadits Ali bin Abi Thalib ra.].
Dalam sebuah riwayat beliau s bersabda: “Mereka mengajak kepada Kitabullah, akan tetapi mereka tidak berasal dari Allah sedikit pun.” [As-Sunnah Ibnu Abi Ashim (no. 941) dari Abura.aid al-Ansharira.].
Dalam riwayat hadits yang lain, ketika Khawarij dan apa yang mereka alami dengan bacaan Al-Qur’an disebutkan kepada Ibnu Abbas ra.,, beliau berkata: “Tidaklah mereka sekeras Yahudi dan Nashrani dalam berijtihad, namun mereka sesat.” [Asy-Syari’ah (hal. 27-28)].
Sebagaimana terdapat di dalam hadits
dimana Rasulullah s berkata kepada para Sahabatnya mengenai mereka,
“Shalat mereka mengalahkan shalat kalian. Puasa mereka mengalahkan
puasa kalian. Dan bacaan Al-Qur’an mereka mengalahkan bacaan kalian.”
[Muslim (no. 2647) dari hadits Ali bin
Abi Thalib ra.].
Karakteristik Kedelapan: Mereka adalah seburuk-buruk ciptaan dan seburuk-buruk mahluk. [Muslim (no. 2465) dari Abu Dzarra.].
Abu Abdillah Ahmad bin Hambal rahimahulullah berkata:
“Khawarij adalah orang-orang jahat. Saya tidak mengetahui
ada manusia lain di muka buni yang lebih buruk dari mereka.” [Sunan
Abu Bakar Al-Khalal (no. 110)].
Karakteristik Kesembilan : Kepala mereka kadang diplontos
Sifat mereka yang membedakan adalah
mereka mencukur kepalanya. [Muslim (no. 2457) dari Abu Sa’id al-khudrira.].
Karatkeristik Kesepuluh: Mereka membunuh orang-orang beriman dan membiarkan para penyembah berhala.
Karatkeristik Kesepuluh: Mereka membunuh orang-orang beriman dan membiarkan para penyembah berhala.
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
“Mereka akan membunuh orang-orang
Islam...” [Muslim (no. 2451) dari hadits Abu Sa’id al-khudrira.].
Karakteristik Kesebelas: Mereka berlebihan dalam mengamalkan (ta’ammuq) agama10 sehingga mereka keluar darinya.
[As-Sunnah Ibnu Abi AAshim (no. 930) dari
Abdullah bin Amrra.].
Karakteristik Kedua Belas: Mereka merendahkan penguasa mereka dan menyatakan bahwa mereka (penguasa) berada dalam kesesatan,
Karakteristik Kedua Belas: Mereka merendahkan penguasa mereka dan menyatakan bahwa mereka (penguasa) berada dalam kesesatan,
sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Dzul-Khuwaishirah
terhadap Nabi Muhammad saw pada waktu pembagian ghanimah / rampasan perang.
Karakteristik Ketiga Belas: Mereka mengajak kepada Kitab Allah akan tetapi mereka tidak termasuk di dalamnya
Karakteristik Ketiga Belas: Mereka mengajak kepada Kitab Allah akan tetapi mereka tidak termasuk di dalamnya
[Abu Dawud
(no. 4765) dari hadits Abu Sa’id al-khudri dan Anas bin Malikra.].
Karakteristik Keempat Belas: Mereka tidak meyakini bahwa ahlul ilmi memiliki keutamaan dan kedudukan khusus.
Karakteristik Keempat Belas: Mereka tidak meyakini bahwa ahlul ilmi memiliki keutamaan dan kedudukan khusus.
Itulah sebabnya
mengapa mereka bersikap sombong sekali dengan menganggap bahwa mereka lebih
berilmu dari Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas dan para Sahahabat lainnya yang
diridhoi Allah SWT.
[kitab Al-Khawarij Awwalul Firaq fi Tarikhil Islam
(hal 38)].
Karakteristik Kelima Belas: Mereka berlebih-lebihan dalam beribadah.
Karakteristik Kelima Belas: Mereka berlebih-lebihan dalam beribadah.
Mereka melakukan ibadah sehingga orang-orang yang
melihat mereka kagum kepada mereka dan mereka (Khawarij) kagum kepada diri
mereka sendiri.
[As-Sunnah Ibnu Abi Aashim (no. 945) dari
hadits Anas bin Malikra.].
Karakter Keenam Belas: Mereka termasuk seburuk-buruk makhluk yang pernah diciptakan.
Karakter Keenam Belas: Mereka termasuk seburuk-buruk makhluk yang pernah diciptakan.
Ibnu
Umar menganggap mereka sebagai mahluk terburuk. Beliau berkata:
“Mereka menerapkan ayat yang diturunkan untuk orang-orang
kafir kepada orang-orang mukmin.” Al-Bukhari meriwayatkannya dalam
Bab: ‘Membunuh Khawarij dan Atheis setelah menegakkan hujjah atas mereka’.
Allah berfriman:
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi
petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang
harus mereka jauhi.”
(QS At-Taubah [9] : 115)
Allah berfriman:
(QS At-Taubah [9] : 115)
Karakter Ketujuh Belas: Mereka gemar memerangi kelompok terbaik di antara manusia. [Al-Bukhari (no. 6933)].
Karakter Kedelapan Belas: Firman Allah: Suka mencela sesama muslim
“Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi)ra.akat...”(QS At-Taubah [9] :58) diturunkan mengenai Abdullah bin Dzil-khuwaishirah at-Tamimi pendiri Khawarij. [Al-Bukhari (no. 6933) dari hadits Abu Sa’id al-Khudrira.].
Karakteristik Kesembilan Belas: Shalat mereka tidak melewati kerongkongan mereka.
Artinya shalat mereka tidak mempunyai makna
sama sekali dalam kehidupan. Terlebih lagi disisi Allah SWT
[Muslim (no. 2467) dari hadits Ali bin
Abi Thalib ra.].
Karakteristik Kedua Puluh: Terdapat pahala besar bagi orang yang membunuh mereka.
Karakteristik Kedua Puluh: Terdapat pahala besar bagi orang yang membunuh mereka.
Ali bin Abi Thalib berkata:
“Sekiranya pasukan yang memerangi mereka
(khawarij) mengetahui apa yang telah disiapkan bagi mereka
melalui lisan Nabi mereka, niscaya mereka akan meninggalkan amal.”
[HR Abu Dawud (no. 4768)].
Dalam riwayat lain: “Barangsiapa yang memerangi mereka lebih berhak atas Allah daripada mereka.”
[Abu Dawud
(no. 4765) dari hadits Abu Sa’id al-Khudri dan Anas bin Malikra.].
Karakteristik Kedua Puluh Satu: Mereka menumpahkan darah yang haram Entah itu diri mereka sendiri dengan cara bunuh diri atau terhadap orang lain dengan melampaui batas terhadap mereka dengan cara membunuh. [Muslim (no. 248) dari hadits Ali bin Abi Thalib ra.].
Karakter Kedua Puluh Dua: Mengatakan kebenaran namun tak lebih dari hiasan lidah
Sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi
Thalib,
“Mereka mengatakan kebenaran
dengan lisannya, namun tidak melampaui ini.” – dan dia
menunjuk lehernya. “Mereka termasuk
ke dalam mahluk Allah yang paling dibenci-Nya.” Dia mengatakan ini ketika
mereka mengatakan kepadanya: “Tidak ada hukum kecuali hukum Allah.”
[Muslim (no. 2468) dari perkataan Ali bin Abi Thalib].
Karakteristik Kedua Puluh Tiga: Mereka adalah pelopor penyimpangan
“Mereka adalah kelompok pertama yang
menyimpang dari jama’ah kaum Muslimin dan menyatakan orang-orang Muslim
kafir dengan sebab dosa yang mereka lakukan.” [Majmu al-Fatawa Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah (3/349 dan 7/279)].
Karakteristik Kedua Puluh Empat: Tidaklah berucap melainkan menimbulka perselisihan
Karakteristik Kedua Puluh Empat: Tidaklah berucap melainkan menimbulka perselisihan
Mereka
memperindah perkataannya namun melahirkan perbuatan buruk –
setelah menyebutkan perselisihan dan perpecahan umat. [Abu Dawud (no
4765) dari hadits Abu Sa’id al-Khudrira.].
Karakteristik Kedua Puluh Lima: Setiap tumbuh generasi baru dari mereka, ia terputus (yakni dari jama’ah).
Karakteristik Kedua Puluh Lima: Setiap tumbuh generasi baru dari mereka, ia terputus (yakni dari jama’ah).
[Ibnu Majah (no. 174) dari Ibnu Umarra.].
Karakteristik Kedua Puluh Enam: Dajjal akan muncul dari tengah-tengah mereka.
Karakteristik Kedua Puluh Enam: Dajjal akan muncul dari tengah-tengah mereka.
Dalam sebuah riwayat dikatakan, “...dari penghianatan mereka.”
Dan dalam sebuah naskah dikatakan, “...dari pasukan mereka...” Dan yang dimaksudkan adalah pasukan besar.
[Ibnu
Majah (no. 174) dari hadits Ibnu Umarra.].
Karakteristik Kedua Puluh Tujuh: hati mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk.
Karakteristik Kedua Puluh Tujuh: hati mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk.
Mereka
termasuk diantara orang-orang yang dalam hatinya condong pada
kesesatan, sebagaimana yang ditafsirkan dari firman Allah:
“Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat...” (QS Al-Imraan [3] : 7)
Karakteristik
Kedua Puluh Delapan: Suka mentakfir / mengkafirkan sesame muslim
“ Mereka mengkafirkan seorang Muslim
karena melakukan suatu dosa. Dan mereka berkata, “Mereka keluar dari iman dan
menjadi kafir.”
[Syarah Aqidah at-Tahawiyyah (hal 298) dengan tahqiq Ahmad Syakir].
Karakter Kedua Puluh Sembilan: Mereka suka memvonis orang masuk neraka
[Syarah Aqidah at-Tahawiyyah (hal 298) dengan tahqiq Ahmad Syakir].
Karakter Kedua Puluh Sembilan: Mereka suka memvonis orang masuk neraka
Mereka beranggapan bahwa seorang Muslim
yang melakukan dosa besar akan kekal di dalam neraka.
[Syarah Aqidah at-Tahawiyah (hal. 360)
dengan tahqiq Ahmad Syakir].
Karakteristik Ketiga Puluh: Mereka berpendapat wajibnya memberontak terhadap penguasa jika ia menentang Sunnah. [Al-Milal wan-Nihal (1/115)].
Karakteristik Ketiga Puluh Satu: Lebih suka mengambil hukum berdasarkan akal daripada syari’at
Karakteristik Ketiga Puluh: Mereka berpendapat wajibnya memberontak terhadap penguasa jika ia menentang Sunnah. [Al-Milal wan-Nihal (1/115)].
Karakteristik Ketiga Puluh Satu: Lebih suka mengambil hukum berdasarkan akal daripada syari’at
Mereka
kaum terburuk yang mengambil hukum berdasarkan Qiyas (analogi).13
[al-Milal wan-Nihal (1/116)].
Karakteristik Ketiga Puluh Dua: Mereka menganggap masyarakat kafir – baik yang tidak hadir maupun yang hadir – jika pemimpinnya melakukan telah kafir. Hal ini dilakukan oleh Baihasiyyah – salah satu aliran Khawarij [Al-Milal wan- Nihal (1/126)].
Karakteristik Ketiga Puluh Tiga: Suka membunuh sesama muslim
Karakteristik Ketiga Puluh Dua: Mereka menganggap masyarakat kafir – baik yang tidak hadir maupun yang hadir – jika pemimpinnya melakukan telah kafir. Hal ini dilakukan oleh Baihasiyyah – salah satu aliran Khawarij [Al-Milal wan- Nihal (1/126)].
Karakteristik Ketiga Puluh Tiga: Suka membunuh sesama muslim
Mereka
menyatakan bahwa orang yang tidak sependapat dengan pemahaman
mereka adalah kafir dan menganggap bahwa darah mereka halal untuk
ditumpahkan. Mereka juga memperbolehkan membunuh wanita dan anak-anak yang
menentang mereka. Hal ini dilakukan oleh Al-Azaariqah – salah satu
aliran Khawarij [Lawaami’ul-Anwaar al-Bahiyyah (1/86)].
Karakteristik Ketiga Puluh Empat: Mereka berpendapat bahwa iman adalah ilmu mengenai Allah dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Karakteristik Ketiga Puluh Empat: Mereka berpendapat bahwa iman adalah ilmu mengenai Allah dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Maka
barangsiapa yang melakukan sesuatu yang dia tidak yakin apakah hal
tersebut halal atau haram, maka dia kafir, karena dia
diwajjibkan mempelajari perkara tersebut. Hal ini dilakukan
oleh Baihasiyyah – salah satu aliran Khawarij
[Lawaami’ul-anwaar al-Bahiyyah (1/87)].
Karakteristik Ketiga Puluh Lima: Suka memberontak penguasa
Karakteristik Ketiga Puluh Lima: Suka memberontak penguasa
Mereka
berpendapat wajibnya memerangi penguasa dan juga setiap orang
yang senang dengan pemerintahannya. Adapun bagi orang-orang yang
menolak penguasa, tidak diperbolehkan memerangi mereka kecuali bila mereka
membantu penguasa menyerang keyakinan Khawarij atau bertindak sebagai
pemberi petunjuk bagi penguasa.Hal ini dilakukan oleh Ujaaradah –
salah satu aliran Khawarij.
Karakter Ketiga Puluh Enam : Menganggap orang yang berbuat dosa otomatis murtad
Karakter Ketiga Puluh Enam : Menganggap orang yang berbuat dosa otomatis murtad
Mereka
berkata, “Setiap dosa yang dilakukan oleh seseorang menjadikannya kafir,
karena ia lalai terhadap Allah. Hal ini dilakukan oleh Makramiyyah al Munsyaqqah
dari Tsa’labiyyah, salah satu aliran Khawarij.
Karakteristik Ketiga Puluh Tujuh: Akan ada di antara mereka yang akan menyertai Dajjal di hari kemudian.
Karakteristik Ketiga Puluh Tujuh: Akan ada di antara mereka yang akan menyertai Dajjal di hari kemudian.
Dikatakan kepada
Ali :
“Segala
puji bagi Allah karena telah menyelamatkan hamba-hamba dari mereka.” Dia
menjawab: “Tidak, saya bersumpah demi Yang jiwaku ada di tangan- Nya,
masih ada diantara mereka yang berada di dalam tulang sulbi para
laki-laki, dan sesungguhnya terdapat di antara mereka yang bersama dengan
Dajjal [Lawaami’ul Anwar al- Bahiyyah (1/86)].
Karakteristik
Ketiga Puluh Delapan: Tidak menghargai kesucian tempat dan waktu.
Mereka tidak menghargai
kesucian tempat dan waktu sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Qaramitah dan
orang-orang yang datang setelah mereka sampai hari kiamat.
Karakteristik Ketiga Puluh Sembilan: Mereka tidak berpendapat bahwa penguasa yang dzalim memiliki hak kepemimpinan.
Karakteristik Ketiga Puluh Sembilan: Mereka tidak berpendapat bahwa penguasa yang dzalim memiliki hak kepemimpinan.
[Maqaalaat
al-Islamiyiin ( 1/204)].
Karakter Keempat Puluh: Mereka menafsirkan Qur’an secara serampangan
Karakter Keempat Puluh: Mereka menafsirkan Qur’an secara serampangan
Mereka
berpegang pada makna dzahir nash Al-Qur’an. Meskipun mereka tidak
bermaksud menentangnya, namun mereka memahaminya (dengan apa) yang
tidak termasuk di dalam nash. Oleh karena itu, mereka menyatakan bahwa
para nabi melakukan dosa besar dan kecil berdasarkan firman Allah:
“Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi
ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang...” (QS Al-Fath [] : 1-2)
Maka menurut mereka Nabi mungkin
melakukan kekufuran dan bertaubat. [Al-Khawarij – Aqidatan wa
Fikran wa Filasufatan (hal 54)].
Karakteristik Keempat Puluh Satu: Mereka menolak As-Sunnah jika tidak terdapat pendukungnya yang tercantum secara jelas (ekspisit) di dalam Al-Qur’an.
Karakteristik Keempat Puluh Satu: Mereka menolak As-Sunnah jika tidak terdapat pendukungnya yang tercantum secara jelas (ekspisit) di dalam Al-Qur’an.
Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyahrahimahulullah berkata:
“Mereka tidak mengambil apapun
dari As-Sunnah kecuali apa yang dapat ditafsirkan secara umum, tidak
termasuk nash-nash yang bertentangan dengan apa yang secara jelas
dinyatakan dalam Al-Qur’an, menurut mereka. Sehingga mereka tidak
meyakini hukum rajam bagi pezina dan tidak juga meyakini
adanya jumlah minimun barang curian sehingga (seseorang)
disebut pencuri.” [Majmu al-Fatawa (13/48)].
Karakteristik keempat Puluh Dua: Mereka Teroris Sejati
Mereka menunggu di jalan-jalan untuk
menyerang orang yang lewat dan menumpahkan darah mereka tanpa haq.
[Al-Mustadrak Al-Hakim (2/153), Majma’uzra.awaa’id (6/236) dari
perkataan Aisyah x].
Karakteristik Keempat Puluh Tiga: Tidak satu pun dari para Sahabat Rasulullah s aw yang bersama mereka .
Karakteristik Keempat Puluh Tiga: Tidak satu pun dari para Sahabat Rasulullah s aw yang bersama mereka .
[al-Mustadrak Al-Hakim (2/150)].
Karakteristik Keempat Puluh Empat: Banyak di antara mereka yang berbeda satu sama lain / suka berselisih terhadap sesamanya.
Karakteristik Keempat Puluh Empat: Banyak di antara mereka yang berbeda satu sama lain / suka berselisih terhadap sesamanya.
Itulah sebabnya mereka terpecah menjadi
begitu banyak aliran, sebagian darinya menyerang sebagian yang lain, dan
terkadang, sebagian darinya mengeluarkan perkataan (mencela) terhadap
yang lain. Sungguh benar Allah ketika Dia berfirman:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya..”
(QS An-Nisaa [4] : 82)
(QS An-Nisaa [4] : 82)
[Al-Khawarij – Aqidatan wa Fikran wa
Filasufatan (hal 54)].
Karakteristik Keempat Puluh Lima: Kelak mereka menjadi anjing-anjing penghuni neraka.
Karakteristik Keempat Puluh Lima: Kelak mereka menjadi anjing-anjing penghuni neraka.
[Syarah I’tiqad Ahlus Sunnah (8/1232)
Karakteristik Keempat Puluh Enam : Suka Memprovokasi Untuk Memberontak Penguasa
Karakteristik Keempat Puluh Enam : Suka Memprovokasi Untuk Memberontak Penguasa
Mereka menampakkan sifat-sifat penyeru
kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, mengarahkan nash-nash agama
mengenai hal itu ke arah perselisihan dengan penguasa,
memberontak terhadap mereka dan memerangi orang-orang yang menentang
mereka. [Asy-Syari’ah (hal. 22) dan Al Khawarij Awwalul Firaq Fi Tariiqil
Islam (hal. 37)].
Karakteristik Keempat Puluh Tujuh: Mereka menggunakan pembicaraan dan perkataan para ahli ilmu.
Karakteristik Keempat Puluh Tujuh: Mereka menggunakan pembicaraan dan perkataan para ahli ilmu.
Padahal perkataan mereka tak ubahnya seperti lipstick.
Hanya sebagai hiasan mulut. Namun tidak pernah mereka praktikan kata-kata
mereka tersebut. Mereka memang pandai bicara namun perbuatan seringkali berlawanan dengan
apa yang mereka katakana.
Karakteristik Keempat Puluh Delapan: Mereka membolehkan kedzaliman terhadap Nabi saw.
Karakteristik Keempat Puluh Delapan: Mereka membolehkan kedzaliman terhadap Nabi saw.
[Al-Bukhari
(no. 6933) dari hadits Abu Sa’id al-Khudrira. dan Majmu’al Fatawa
Ibnu Taimiyyah (19/73)].
Karakteristik Keempat Puluh Sembilan: Mereka suka mengambil dalil sebagian dan menolak yang sebagian
Karakteristik Keempat Puluh Sembilan: Mereka suka mengambil dalil sebagian dan menolak yang sebagian
Mereka
berdalil dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan wa’iid (ancaman
akan adzab Allah) dan mengabaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan wa’ad
(janji Allah akan ampunan). [Al-Khawarij
Awwalul Firaq Fi Tariiqil Islam (hal. 38)].
Karakteristik Kelima Puluh: Mereka tergesa-gesa menerapkan kaidah hukum. [Al-Khawarij Awwalul Firaq Fi Tariiqil Islam (hal. 146)].
Karakteristik Kelima Puluh Satu: Mereka Menghukumi perkataan hati.
Karakteristik Kelima Puluh: Mereka tergesa-gesa menerapkan kaidah hukum. [Al-Khawarij Awwalul Firaq Fi Tariiqil Islam (hal. 146)].
Karakteristik Kelima Puluh Satu: Mereka Menghukumi perkataan hati.
Ini termasuk mengeluarkan hukum atas
konsekwensi perkataan atau dugaan seseorang. [Al-Khawarij
Awwalul Firaq Fi Tariiqil Islam (hal. 148)].
Karakteristik Kelima Puluh Dua: Mereka suka merusak tulisan sejarah
Karakteristik Kelima Puluh Dua: Mereka suka merusak tulisan sejarah
Diantara mereka terdapat orang yang
menanamkan keraguan kepada orang lain tentang kejadian sejarah yang telah
baku. [Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 133)].
Karakteristik Kelima Puluh Tiga: Mereka mengajak kepada kebodohan.
Karakteristik Kelima Puluh Tiga: Mereka mengajak kepada kebodohan.
Mereka mengajak kepada buta huruf dan
menyatakan perang terhadap pendidikan, mengatakan bahwa tidak mungkin
mengumpulkan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu duniawi yang
bermanfaat.
[Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 134)].
Karakteristik Kelima Puluh Empat: Mereka sangat ta’asub (Fanatik Sempit)
[Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 134)].
Karakteristik Kelima Puluh Empat: Mereka sangat ta’asub (Fanatik Sempit)
Mereka mengajak untuk memisahkan diri
dari masyarakat muslim. Mereka memboikot sekolah, institusi, universitas,
posisi (di) pemerintahan, dan tidak mau bertempat tinggal
dengan orang-orang Muslim.
[Dirasatun anil Firaq wa
Tarikhul Muslimin (hal. 137)].
Karakteristik Kelima Puluh Lima: Mengkafirkan orang yang meyakini kebenaran hukum fatwa ulama.
Karakteristik Kelima Puluh Lima: Mengkafirkan orang yang meyakini kebenaran hukum fatwa ulama.
Diantara mereka ada yang meyakini bahwa seseorang
yang berpendapat bahwa ijma ulama adalah dalil, adalah kafir. [Dirasatun
anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 143)] menurut saya hal ini mirip
dengan aliran anti mahzab
Karakteristik Kelima Puluh Enam: Mereka suka menghina, mengkafirkan dan mencaci sahabat nabi saw.
Karakteristik Kelima Puluh Enam: Mereka suka menghina, mengkafirkan dan mencaci sahabat nabi saw.
Di antara
mereka ada yang menghina para Sahabat dan menolak perkataan mereka. [Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal.
144)]. Mirip orang syiah
Karakteristik Kelima Puluh Tujuh: Menentang segala jenis taklid
Karakteristik Kelima Puluh Tujuh: Menentang segala jenis taklid
Mereka menentang jenis taklid yang diperbolehkan
bagi orang awam dan penuntut ilmu pemula, sedangkan para ulama
telah memperbolehkannya, (dengan) mengatakan bahwa taklid adalah penyebab
kekufuran dan kehancuran negara Islam.
[Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 146-147)].
Karakteristik Kelima Puluh Delapan: Mereka suka merusak sekitar dan bunuh diri
[Dirasatun anil Firaq wa Tarikhul Muslimin (hal. 146-147)].
Karakteristik Kelima Puluh Delapan: Mereka suka merusak sekitar dan bunuh diri
Mereka membunuh diri mereka dalam operasi
bunuh diri berlandaskan hujjah yang batil. Oleh karena itu kadang mereka
adalah alat-alat teroris yahudi yang paling mudah dibujuk rayu untuk diperalat
dalam rangka menghancurkan islam.
Karakteristik Kelima puluh Sembilan : Suka
mencela ulama dan mencemarkan nama baik mereka.
Termasuk
Ideologi Khawarij yang tampak di zaman sekarang: Menunjukkan akhlak yang
buruk terhadap ulama, juga mencemarkan nama baik mereka, meremehkan
mereka, dan menghidupkan hatinya dengan kebencian terhadap mereka,
dan memiliki keberanian untuk menghina dan mengkritik mereka.
[Al-Khawarij Awwalul Firaq Fi
Tariiqil Islam (hal. 148)]. Mirip salafi ekstremis dan mirip sohibul
habaib
Enam Puluh, Mereka mengaku paling bermanhaj sunnah sehingga kadang mencela golongan yang lain.
Enam Puluh, Mereka mengaku paling bermanhaj sunnah sehingga kadang mencela golongan yang lain.
Termasuk Ideologi Khawarij yang tampak dizaman sekarang:
Banyak di antara mereka mengambil jalan kehatihatian dan kewaspadaan dalam
(menjaga) kerahasiaan keyakinan mereka. Karena keyakinan dan ideologi
mereka bertentangan dengan apa yang para ahli ilmu dan seluruh kaum
Muslimin berada di atasnya. Hal ini dilakukan meski dengan jalan
meninggikan pernyataan bahwa mereka berpegang pada keyakinan
Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan mengikuti sebagian dari imam
Ahlus Sunnah wal Jama’ah (seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan
para imam da’wah Salafi di tanah Najed (Arab Saudi).
[Al-Khawarij Awwalul Firaq Fi Tariiqil Islam
(hal. 140-141)].
Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.
Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.
Wallahu’alam
Refrensi : Dinukil dari e-book “Sifat dan Karakteristik Extrimis Khawarij “ oleh Syaikh Adil bin Ali al-Furaidan.
Rasulullah bersabda : ”Sesungguhnya kamu menceritakan kepadaku seseorang yang diwajahnya ada tanduk syetan. Maka datanglah orang tadi berdiri di hadapan sahabat tanpa memberi salam. Kemudian Rasulullah bertanya kepada orang tersebut : ” Aku bertanya kepadamu, apakah engkau merasa bahwa tidak ada orang yang lebih baik daripadamu sewaktu engkau berada dalam suatu majlis. ” Orang itu menjawab: Benar”. Kemudian dia segera masuk ke dalam masjid dan melakukan shalat dan dalam riwayat kemudian dia menuju tepi masjid melakukan shalat, maka berkata Rasulullah: ”Siapakah yang akan dapat membunuh orang tersebut ? ”.
ReplyDeleteAbubakar segera berdiri menuju kepada orang tersebut, dan tak lama kembali. Rasul bertanya : Sudahkah engkau bunuh orang tersebut? Abubakar menjawab : ”Saya tidak dapat membunuhnya sebab dia sedang bersujud ”.
Rasul bertanya lagi : ”Siapakah yang akan membunuhnya lagi? ”. Umar bin Khattab berdiri menuju orang tersebut dan tak lama kembali lagi. Rasul berkata: ”Sudahkah engkau membunuhnya ?
Umar menjawab: ”Bagaimana mungkin saya membunuhnya sedangkan dia sedang sujud”. Rasul berkata lagi ; Siapa yang dapat membunuhnya ?”.
Ali segera berdiri menuju ke tempat orang tersebut, tetapi orang terebut sudah tidak ada ditempat shalatnya, dan dia kembali ke tempat nabi. Rasul bertanya: Sudahkah engkau membunuhnya ? Ali menjawab: ”Saya tidak menjumpainya di tempat shalat dan tidak tahu dimana dia berada.
” Rasulullah saw melanjutkan: ”Sesungungguhnya ini adalah tanduk pertama yang keluar dari umatku, seandainya engkau membunuhnya, maka tidaklah umatku akan berpecah. Sesungguhnya Bani Israel berpecah menjadi 71 kelompok, dan umat ini akan terpecah menjadi 72 kelompok, seluruhnya di dalam neraka kecuali satu kelompok ”. Sahabat bertanya : ” Wahai nabi Allah, kelompk manakah yang satu itu?
Rasulullah menjawab : ”Al Jamaah"tidak ada satupun mereka yang memiliki tanda hitam di dahinya..wallahualam. ...stempel hitam di dahi berupa bulatan adalah ciri khawariz,.Khawarij adalah anjing-anjing neraka. (HR. Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Dlilalul Jannah)