Iman kepada Hari akhir
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى
أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ
الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Iman kepada hari akhir adalah salah satu kewajiban
yang harus diyakini setiap muslim. Kiamat hanya Allah yang tahu persis kapan
terjadinya namun kita telah diberitahu tanda-tandanya oleh Allah melalui
pentunjuk dari Rasulullah supaya kita bisa mengantisipasi berbagai macam fitnah
yang ditimbulkan diakhir zaman ini. Kiamat menurut jenisnya ada 2 yaitu kiamat
kubra dan kiamat sughra. Kiamat kubra (kiamat besar) yaitu hari dimana terjadi
musnahnya segala macam kehidupan secara bersamaan dan setelah hari itu tidak
ada kehidupan lagi kecuali kehidupan sesudah mati. Sedangkan kiamat sughra
(kiamat kecil) adalah berakhirnya sebagian kehidupan dimuka bumi contohnya
kematian seseorang, bencana alam, tanah longsor, gempa, tsunami termasuk kiamat
kecil.
Dalam Al-Qur’an Allah Berfirman :
Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit,
kapankah terjadinya?. |
يَسْأَلُونَكَ عَنِ
السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا |
42 |
Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? |
فِيمَ أَنْتَ مِنْ
ذِكْرَاهَا |
43 |
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). |
إِلَى رَبِّكَ
مُنْتَهَاهَا |
44 |
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari
berbangkit). |
إِنَّمَا أَنْتَ
مُنْذِرُ مَنْ يَخْشَاهَا |
45 |
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan
tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi
hari. |
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ
يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا |
Sebelum kiamat tiba rasulullah telah
menjelaskan tanda-tandanya. Tanda dekatnya hari kiamat ada 2 yaitu tanda kiamat
besar dan tanda kiamat kecil. Dalam sebuah hadits Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami
menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.” Lalu Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu
melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian beliau
menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat
tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga
kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di
Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri
Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)
Namun dalam pertemuan kali ini kita
baru akan menjelaskan tanda kiamat kecil yang telah terjadi sekarang ini.
Tujuan kita mempelajarinya adalah supaya terhindar dari fitnah itu. Ibarat
orang tidak akan masuk lubang kalau dia tahu dihadapannya ada lubang yang
menganga, berbeda dengan orang yang dungu tidak tahu apa-apa lalu tergesa-gesa
dan akhirnya terperosok kelubang itu. Memang kebanyakan orang Di jaman sekarang Kalaulah sebagian orang mendekat kepada agama, itu
karena pelarian dan kejenuhan dari arus materialisme dan kecintaan kepada dunia
yang berlebihan, aliasnya ingat Allah kalau pas lagi kesusahan giliran pas lagi
senang mereka lupa kepada Allah. Zaman makin akhir. Hari kiamat kian dekat.
Isyarat-isyarat mengenai akhir zaman yang disampaikan Rasulullah saw. kian hari
kian terbukti dan nyata. Tanda-tanda dekatnya hari kiamat berupa fenomena
keburukan-keburukan dan keterbalikan- keterbalikan kian tampak jelas di sekitar
kita bahkan menimpa kita. Memang diakhir zaman banyak terjadi peristiwa yang
aneh-aneh, namun hal itu sudah teranggap biasa oleh masyarakat karena dungu
terhadap ilmu agama. Dalam suatu hadits Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya di antara tandatanda qiamat adalah bila ilmu
diangkat, kebodohan eksis (tetap berlangsung), khomer diminum, dan zina
mewabah.(H.R. Bukhari)
Hadits
ini menjelaskan bahwa di antara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah
diangkatnya ilmu. Tidak sekedar ilmu karena di akhir zaman, ilmu justeru
berkembang pesat. Tapi ilmu yang diangkat dan dilenyapkan adalah ilmu-ilmu
agama dan ilmu-ilmu yang mengantarkan seseorang pada ketundukan dan kepatuhan
kepada Allah swt. Indikasi diangkatnya ilmu yang mulia ini adalah diwafatkannya
ulama-ulama yang bertakwa, ikhlas, dan mendalam ilmunya karena merekalah sumber
ilmu yang benar. Pada saat yang sama, kebodohan merajalela. Tidak sekadar bodoh,
tapi bodoh terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu tentang penghambaan kepada Allah
swt. Dan oleh karena ilmu diangkat dan kebodohan merajalela, masyarakat menjadi
mengabaikan hukum-hukum Allah swt. Khamer dengan segala jenisnya seperti
narkoba serta perzinaan yang menjadi indikasi kerusakan masyarakat akhirnya
mewabah dimanamana dan bisa jadi terang-terangan.
Tentang tanda-tanda dekatnya hari kiamat yang
lain, sahabat Abdullah bin Mas?ud ra. menceritakan dalam sebuah hadits mauquf:
?Bagaimana dengan kalian bila kalian diselimuti fitnah. Anak kecil tumbuh
menjadi dewasa di dalam fitnah itu. Orang tua pun menjadi pikun di dalamnya.
Dan fitnah itu dijadikan tuntunan. Jika suatu hari fitnah itu dirubah
(maksudnya ada yang berusaha mengatasi fitnah-fitnah itu atau melawan arus
fitnah itu), dikatakan: ?Ini orang keluar dari kebiasaan (baca: nyeleneh).
Kapan hal itu terjadi? Yaitu ketika orang-orang yang dapat dipercaya di antara
kalian menjadi sedikit. Pejabat-pejabat menjadi banyak. Orang-orang yang
mendalam ilmunya menjadi sedikit. Suatu ilmu diperdalam tidak untuk
(kepentingan) agama. Dan ketika dunia dicari dengan menggunakan amal akhirat. (H.R.
Abdurrazzaq).
Hadits ini menerangkan datangnya fitnah
(gangguan atau kerusakan beragama) mengiringi dekatnya hari kiamat. Anak-anak
tumbuh dan dididik dengan fitnah itu semenjak kecil hingga dewasa. Mereka tidak
mengenal jatidiri kebenaran. Mereka terdidik di atas penyimpangan fithrah
kebenaran. Orang-orang tua pun menjadi pikun alias tidak ingat lagi mana
kebenaran dan mana kebatilan akibat terjangan fitnah itu. Keadaan baur dan
kacau. Fitnah yang buruk itu malah dijadikan tuntunan. Tontonan menjadi
tuntunan dan tuntunan menjadi tontonan. Anak lebih kenal televisi daripada sejarah
islami. Kalaulah sebagian orang mendekat kepada agama, itu karena pelarian dan
kejenuhan dari arus materialisme. Bila ada sebagian orang tergerak untuk
merubah fenomena buruk ini, aneh, orang-orang yang baik-baik ini justru
dikatakan sebagai orang yang nyeleneh alias tidak biasa (asing). Keadaan buruk
ini terjadi ketika orangorang yang dapat dipercaya (amanat) semakin sedikit.
Susah mencari orang jujur. Yang dominan justru orang-orang yang luntur
prinsipnya. Khianat. Idealisme makin mahal. Suka berubahubah sikap. Cenderung
melanggar janji. Bertipe laksana amir (pejabat dan penguasa). Korup dan
sewenangwenang. Stok orang-orang yang faqih (yang mendalam ilmunya di bidang
agama) menipis. Sebaliknya yang banyak adalah orang-orang yang kosong ilmu tapi
berbunyi nyaring. Iya, banyak yang mencari dan menekuni ilmu, tapi bukan ilmu
agama, melainkan ilmu-ilmu lain (yang tidak dihubungkan dengan agama) dalam
rangka mengejar aspek keduniaan. Orang susah memasukkan anaknya ke pesantren
dan lembaga-lembaga pendidikan Islam. Sementara sekolah-sekolah dan tempattempat
kursus yang menjanjikan materi pendaftarnya membeludak. Orang berbangga dengan
ilmu non-agama, sedang dengan ilmu agama rendah diri.
Kalaupun ada sebagian yang bergumul dengan
ilmu-ilmu agama dan aktivitasaktivitas akhirat, visi dan misi di dalamnya rusak.
Mereka memanfaatkan ilmu-ilmu agama dan aktivitas-aktivitas akhirat itu untuk
mencari dunia. Lihai bicara agama, tutur katanya halus, memikat, enak didengar,
namun apa yang ada di lidahnya berbeda dengan yang tersimpan di dadanya. Susah
mencari orang yang lugu, polos, dan apa adanya. Rasulullah saw. bersabda:
?Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan terhadap kalian sepeninggalku
kelak adalah orangorang munafiq yang alim lidahnya. (H.R. Ahmad) Dan banyak
lagi fenomena-fenomena buruk lainnya sebagai pertanda dekatnya hari kiamat yang
saat ini justru menjadi realitas kehidupan kita sehari-hari.
Realitas-realitas buruk tersebut tidak
semestinya menjadikan kita pesimis. Kita menjadi menyerah (istislam) dengan
keadaan. Kita menjadi surut dalam beramal, dalam mencari ilmu, dan dalam
melakukan dakwah amar makruf nahi munkar. Kita berpangku tangan melihat
berlangsungnya realitas-realitas buruk tersebut. Ini tidak boleh terjadi,
karena beramal, mencari ilmu, dan berdakwah adalah kewajiban yang orang muslim laki-laki
dan perempuan diperintah melaksanakannya, kapan dan di mana saja, sesuai dengan
batas maksimal kemampuan masing-masing. Kita, umat Islam, adalah orang-orang
yang mukallaf (diberi beban hukum) oleh Allah swt.
Kita diperintahkan untuk menyelamatkan diri
kita dan keluarga kita dari api nereka. Kita memilik hak wiqoyah (hak
berlangmenjaga) terhadap diri dan keluarga kita. Bagaimana supaya kita dan
mereka tidak masuk ke dalam neraka. Firman Allah swt.: Wahai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S. at- Tahrim:
6) Dan kelak kita semua akan dimintai laporan pertanggungjawabannya. Bagaimana
suami mengarahkan isteri. Bagaimana isteri mengatur rumah suami. Bagaimana
suami-isteri mengelola rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Semuanya akan
dimintai pertanggungjawaban. Sabda Rasulullah saw.: ?Orang laki-laki menjadi
penggembala atas keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban. Orang
perempuan menjadi penggembala atas rumah suaminya dan dia juga akan dimintai
pertanggungjawaban.(H.R. Bukhari) Dalam riwayat yang lain disebutkan: ?Orang
perempuan menjadi penggembala atas rumah suaminya sekaligus atas anak suaminya.
(H.R. Mundziri).
Pendek kata, tidak ada sikap menyerah terhadap keadaan. Amal-amal yang bagus dan benar seperti ibadah, mencari ilmu, dan berdakwah, sekuat kemampuan kita, tidak boleh surut dan luntur dalam keadaan apapun. Betapa pun dunia rusak serusak-rusaknya, umpamanya, kebenaran dan kebaikan harus kita tegakkan. Dan tanggung jawab ini kelak akan dimintai laporannya. Ada dosa dan pahala di dalamnya.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih