Saturday, 7 January 2017

Mutiara Nasehat Islam : Tetaplah Ikhlas Meski Kau Dihianati






 

"Jika engkau merasa kecewa karena kepercayaanmu dan pengorbanan kamu kepada seseorang dihianati dan disia-siakan, Biarkanlah mereka mendapatkan akibatnya setelah itu, Janganlah mengurangi keihlasan dan kasih sayangmu kepada mereka. karena suatu saat nanti keihlasan akan berbuah kemanisan, dan penghianatan berbuah penderitaan, Tiada kebaikan maupun keburukan sebesar biji zarah pun melainkan Allah SWT pasti akan membalasnya"

(Ashabul Muslimin)

Penjelasan singkat


Memang terkadang rasa sayang dan cinta kepada seseorang semisal orang tua kepada anaknya, atau suami kepada istrinya dan sebagainya, karena rasa sayang dan cinta yang tulus itu membuat kita berkorban segalanya untuk mereka yang kita sayangi, demi kebahagiaan dan senyum diwajah mereka, akan tetapi kadang yang kita sayangi malah bukannya membalas kebaikan serupa tapi membalas dengan keburukan atau durhaka dan menyakiti perasaan kita, semisal memaki dan membentak dengan kata-kata kasar dan tidak sopan atau hal lain yang menyakiti perasaan kita. Atau mereka anak istri kita tidak mau berterima kasih dengan pemberian kita selalu merasa kurang dan bahkan menghianti perasaan kita dengan menyebarkan aib kita sendiri dihadapan teman-temannya. Dan bahkan malah menganggap kita budak mereka padahal apa yang kita lakukan ihlas untuk kebahagiaan mereka.


Janganlah mengubah perasaan ikhlas dan tulus itu menjadi  berbuah amarah dan kebencian karena sakit hati. sehingga menimbulkan madhorot lebih banyak. Tetaplah sabar karena Allah akan membalas kebaikan sebesar apapun dan akan membalas pula keburukan sebesar apapun itu didunia terlebih diakhirat. Seperti kata nasihat diatas, semua perbuatan yang mengandung ketulusan dan keihlasan karena mengharap ridha Allah akan mendapat ganjaran besar diakhirat didunia pun kadang dibalas sengan kebahagiaan serupa, begitu sebaliknya tak ada kata aman dan nyaman bagi manusia yang suka menghianati dan tidak pandai balas budi kepada kebaikan orang lain, didunia dianggap sebagai orang yang tak tahu diri dan dikucilkan masyarakat, di akhirat mendapatkan siksa yang berat. dalam surat al-zalzalah ayat 7-8 dijelaskan



"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula"(Q.s al-Zalzalah ayat 7-8)


itu artinya perbuatan baik maupun buruk akan terlihat hasilnya nanti karena Allah telah mencatatnya melalui para malaikatNya, rakib dan atid. Allah SWT berfirman :
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qoff : 16 – 17)


Kemudian dalam ayat lain disebutkan bahwa

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik". (Q.S Ali 'Imran Ayat 195)

Artinya ayat diatas menjelaskan bahwa segala amalan baik kita pasti akan ada balasannya baik didunia dan diakhirat. Begitu pula orang yang bersyukur pasti akan mendapatkan nikmat yang banyak, sebaliknya orang yang kufur atau tidak pandai bersyukur akan mendapatkan azab.
  

Sebagaimana dalam al-Quran :

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".  (Q.S Ibrahim ayat 7)

Begitulah jangan sekali-kali bersikap licik kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita karena anda sendirilah yang merugi. Seperti Kata Ibarat Air susu dibalas Air Toba, Kebaikan dibalas keburukan, itu namanya perbuatan kufur lawan dari syukur, manusia yang kufur tidak akan tenang hidupnya didunia dan akhirat, setiap harinya selalu merasa tertekan hidup terasa susah dan sempit dan tidak pernah bahagia dengan apa yang ia miliki. Karena itulah balasan bagi orang yang kufur. Sedangkan diakhirat mendapatkan siksa yang pedih. Naudzubillah.


Oleh karena itu jika kita tidak mampu membalas kebaikan seseorang berusahalah menyenangkan hatinya minimal dengan mengucapkan terima kasih dan bertutur kata yang halus kepada orang itu. Bukan sebaliknya membalas pemberian seseorang dengan perbuatan yang menyakitkan. Rasulullah saw pun pernah berwasiat supaya kita pandai-pandai berterima kasih, karena orang yang tidak berterima kasih ternyata juga termasuk orang yang sulit buat bersyukur.

Barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Ahmad)


 Oleh karena itu marilah saudara ku kaum muslimin, belajarlah mengucapkan kata terima kasih dengan pemberian dan jasa sedikit dan sebanyak apapun dari orang lain agar termasuk hamba yang bersyukur. amin.




Wallahu'alam


Editor : M Alie Marzen

Penulis : M. Ashabus samaaun
Publisher : www.ashabul-muslimin.tk


0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih