Rasulullah saw bersabda: “Sungguh amal seorang hamba yang pertamakali dihisab di Hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”
( HR. Imam at-Tarmidzi, No.413.)
Penjelasan Hadits Singkat
Sholat adalah Rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Begitu pentingnya sholat maka orang yang setelah mengucap syahadat baik itu mualaf atau sejak lahir sudah muslim, maka ia wajib sholat 5 waktu disamping ibadah fardhu lainnya seperti menunaikan puasa ramadhan dan berzakat, tapi sholat 5 waktu ini peringkat kedua terpenting setelah membaca syahadat. Begitu pentingnya sholat maka Allah mengutus nabi Muhammad saw datang langsung menemui kehadirat Allah lewat peristiwa isra' mi'raj. Karena begitu pentingnya shalat dalam hadits ini bermakna walaupun amalan kita sebesar gunung, namun ia sendiri tidak melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama dihitung adalag amal shalat.
Mengingat Peristiwa Isra' dan Mi'raj dan membantah pendapat kaum atheis yang tidak percaya isra' mi'raj
Mengingat kembali peristiwa isra' dan mi'raj nabi Muhammad SAW, Inti dari peristiwa itu adalah perintah shalat 5 waktu kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, berbeda perintah ibadah lainnya, melalui perantara wahyu sedangkan perintah sholat ini Rasulullah diutus menemui langsung Allah SWT ke Sidratul Muntaha untuk melaksanakan perintah sholat. Banyak atheis yang tidak percaya peristiwa menakjubkan ini, tapi kita umat islam harus percaya bahwa isra'mi'raj itu telah terjadi, karena kehendak Allah.
Jangankan hanya isra' mi'raj yang nabi muhammad sendiri diajak kesidratul muntaha, dan melihat keadaan surga dan neraka. Kalau Allah berkehendak tidak mustahil Nabi Muhammad saw di ajak keliling Alam semesta dan menembus langit tujuh, beserta melihat singgasana ArsyNya Allah yang Sangat amat luas, karena saking luasnya Arsy ini pernah ada suatu riwayat yang mengatakan malaikat dikaruniai sayap beribu kali kekuatan malaikat disuruh terbang dengan kecepatan maksimal untuk melihat arsy tapi dia merasa tidak beranjak dari tempatnya karena saking luasnya. yang harus kita ketahui bahwa arsy itu berada diatas surga. Atau arsy itu adalah atapnya surga paling tinggi.
Memaknai Peristiwa Isra' Mi'raj dengan menunaikan ibadah sholat
Menurut Rais Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin, Isra’ Miraj seharusnya dimaknai dengan upaya peningkatan takwa umat Islam kepada Tuhan semesta alam dengan melaksanakan kewajiban Sholat sebagai tanda penyembahan kepada Allah, Sholat yang diwujudkan dengan sujud dan ruku kepada Allah begitu penting sampai-sampai nabi Muhammad menerima perintah-Nya melalui peristiwa sangat penting, dipanggil ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima perintah langsung. Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina sebelum akhirnya dinaikkan ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.Di tempat tertinggi itu, Muhammad SAW diperintahkan melakukan kewajiban sholat lima waktu dengan 17 Rakaat yang uraian caranya diajarkan oleh Malaikat Jibril. Ma’ruf mengatakan, sholat berupa sujud (mencium bumi) dan ruku (menundukkan tubuh) itu sendiri sudah dilakukan oleh para nabi sebelum Muhammad, dan bahkan telah dilakukan oleh umat para pengikut nabi-nabi tersebut sejak zaman dulu.
Saya sendiri melihat orang Yahudi di Mesir melakukan sholat dengan sujud dan ruku dua rakaat ditambah satu ruku lagi, pada dasarnya orang Yahudi dan orang Nasrani pengikut agama Tauhid yang hanya menyembah Allah, Saya menolak anggapan kaum rasional yang tak mempercayai atau kemustahilan keberangkatan nabi ke langit tertinggi itu dalam sekejap.Umpamakan saja seekor semut yang dalam sehari bisa berpindah dari Jakarta ke Surabaya, ternyata semut itu menempel di suatu barang yang diterbangkan dengan pesawat. Sama saja dengan manusia yang ruh dan jasadnya dibawa Malaikat ke langit.
Umat Islam, harus mempercayai hal yang gaib seperti adanya makhluk lain seperti jin hingga hari akhirat dan hari pembalasan. Sholat itu sendiri, ujarnya, bermacam-macam, selain yang wajib juga sholat untuk mendekatkan diri yakni sholat tahajud, sholat meminta rezeki (dhuha), sholat meminta petunjuk (istikharoh), sholat menghadapi kesulitan dan mengharapkan terkabulnya keinginan (hajat) dan lain-lain. Selain memaknai Isra’ Mi’raj sebagai perlunya pelaksanaan kewajiban Sholat, ia menambahkan, momen itu juga perlu dimaknai upaya peningkatan segala amal kebaikan, akhlak dan hubungan antar sesama manusia.
Ancaman Bagi yang Meninggalkan Sholat
Setelah kita membahas sejarah perintah sholat lima waktu, kita juga akan membahas apa itu ancaman mengenai azab karena melalaikan shalat dan meninggalkan sholat. Sebagaimana sudah tercantum dalam al-Qur'an ;
”Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”, “Kecuali golongan kanan”, “Berada di dalam surga, mereka tanya menanya”, “Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa”, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?", “Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.” QS. Al Muddatstsir: 38-44.
Begitulah ancaman bagi orang yang meninggalkan sholat mereka akan dimasukkan Neraka saqr, selain dari azab akhirat, ada juga azab bagi orang yang meninggalkan sholat selama didunia, yaitu hidupnya diliputi kesulitan dan kegersangan batin, meski hidup serba ada serba banyak hartapun tidak menolong ia untuk bahagia, penyakit mudah stress mudah marah mudah linglung dan sebagainya kadang merupakan akibat dari meninggalkan sholat.
HIKMAH/MANFAAT SHOLAT LIMA WAKTU
Sholat lima waktu selain bernilai pahala juga punya manfaat dalam kehidupan sehari-hari :
Pertama,Menjaga kesadaran dan pengendalian diri, dengan shalat manusia akan selalu ingat kepada Allah, ingat akan dirinya sebagai hamba yang harus selalu mengabdi kepada Allah. Sehingga mereka sadar akan dirinya dan selalu menjaga dirinya dari segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. “ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. “ ( At Thoha 14 ).
Kedua, Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan, adanya shalat berjamaah, menunjukkan kesamaan gerak dan koordinasi umat muslim dalam menjalankan aturan dan perintah Allah SWT. Hal ini meningkatkan rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan umat. “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. “ ( An Nisaa 102 )
Ketiga, Mencegah perbuatan keji dan munkar, dengan kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan manusia sebagai hamba, membuat kita selalu menjaga dan mengendalikan diri, sehingga dapat terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana firman Allah : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar… “ ( QS.Al Ankabut 45 ).
Keempat, Menanamkan disiplin diri terhadap waktu, Allah memerintahkan shalat di waktu-waktu yang telah ditetapkan seperti. Hal ini membuat umat muslim terlatih akan disiplin waktu dalam menjalankan shalat, sehingga mereka terbiasa disiplin dalam kehidupan sehari-hari.“ Dan dirikanlah sembahyang (shalat) itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. “ ( Huud 114 ).
Kelima, Motivasi dan Terapi Psikologis, studi yang dilakukan oleh Ramchandran, seorang peneliti Amerika, bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya. Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar(otak) dalam keadaan normal. Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi. Ramchandran menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran agama di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh. Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdo’a (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat, sehingga otak kehilangan kontak dengan tubuh sepenuhnya hanya menjadi pikiran murni.
Keenam, Menjaga Kesehatan Tubuh, Allah telah mengatur waktu-waktu shalat sedemikian rupa bagi hamba-Nya, hal itu bukan hanya sekedar sebagai waktu, ternyata apabila kita melaksanakan shalat dengan tepat waktu, kita dapat mendapat manfaat yang luar biasa bagi tubuh kita,
Daftar Pustaka Penulisan :
-Al-Quran
-Al-hadits
- NU.or.id
- Islampos.com
Rasulullah saw bersabda: “Sungguh
amal seorang hamba yang pertamakali dihisab di Hari Kiamat adalah
shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika
shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang
dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah
apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah
menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat
sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”[1]
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun
seseorang itu melakukan sejuta kebaikan dalam amalan lainnya, misalkan
membangun seribu masjid di muka bumi, namun ia sendiri tidak
melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama
dihitung adalag amal shalat.
- See more at:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/shinka/My%20Documents/71/f-766788151headline20150225ini-amalan-yang-pertama-kali-dihisab-di-hari-kiamat.html#sthash.3zYXs4Ej.dpuf
Rasulullah saw bersabda: “Sungguh
amal seorang hamba yang pertamakali dihisab di Hari Kiamat adalah
shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika
shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang
dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah
apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah
menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat
sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”[1]
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun
seseorang itu melakukan sejuta kebaikan dalam amalan lainnya, misalkan
membangun seribu masjid di muka bumi, namun ia sendiri tidak
melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama
dihitung adalag amal shalat.
- See more at:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/shinka/My%20Documents/71/f-766788151headline20150225ini-amalan-yang-pertama-kali-dihisab-di-hari-kiamat.html#sthash.3zYXs4Ej.dpuf
Rasulullah saw bersabda: “Sungguh
amal seorang hamba yang pertamakali dihisab di Hari Kiamat adalah
shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika
shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang
dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah
apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah
menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat
sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”[1]
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun
seseorang itu melakukan sejuta kebaikan dalam amalan lainnya, misalkan
membangun seribu masjid di muka bumi, namun ia sendiri tidak
melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama
dihitung adalag amal shalat.
- See more at:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/shinka/My%20Documents/71/f-766788151headline20150225ini-amalan-yang-pertama-kali-dihisab-di-hari-kiamat.html#sthash.3zYXs4Ej.dpuf
Rasulullah saw bersabda: “Sungguh
amal seorang hamba yang pertamakali dihisab di Hari Kiamat adalah
shalat. Jika shalatnya baik dia akan beruntung dan selamat; jika
shalatnya tidak baik dia akan celaka dan merugi. Jika shalat fardhu yang
dilaksanakan kurang sempurna, Rabb Azza Wazallah berfirman; ‘Lihatlah
apakah hamba-Ku ini pernah melaksanakan shalat sunnah?’ Lalu Allah
menyempurnakan kekurangan yang ada pada shalat fardu dengan shalat
sunah. Demikianlah seluruh amal, akan dihisab seperti itu.”[1]
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun
seseorang itu melakukan sejuta kebaikan dalam amalan lainnya, misalkan
membangun seribu masjid di muka bumi, namun ia sendiri tidak
melaksanakan shalat, maka sia-sialah amal itu. Karena yang pertama
dihitung adalag amal shalat.
- See more at:
file:///C:/Documents%20and%20Settings/shinka/My%20Documents/71/f-766788151headline20150225ini-amalan-yang-pertama-kali-dihisab-di-hari-kiamat.html#sthash.3zYXs4Ej.dpuf
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih