Apakah anak kita pernah bertanya kenapa kita tidak bisa melihat Allah? Menurut mungkin bingung karena agama-agama lainnya bisa melihat Tuhannya, tapi tidak dengan agama Islam. Apa kira-kira jawaban yang patut kita kemukakan? Sebenarnya mudah saja jawabannya. Kita gunakan pendekatan sains. Contohnya adalah dalam kasus melihat benda-benda di sekeliling kita.
Supaya kita mampu melihat benda tersebut, benda itu haruslah dalam kedudukan lemah yang bermaksud mengikuti peraturan atau undang-undang tertentu. Undang-undang itu adalah hukum alam atau hukum sains. Atau dalam istilah agama sering kita sebut sebagai Sunatullah.Kenapa kita bisa melihat sebuah benda? Ini karena benda itu lemah atau tunduk kepada hukum sains. Benda itu perlu ada bentuk sehingga cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut dapat ditangkap oleh mata kita, diterjemahkan oleh mata dan kemudian dikirim ke otak untuk pemrosesan selanjutnya. Sehingga apa saja yang mampu dilihat oleh mata adalah berada dalam keadaan yang lemah. Sifat lemah ini adalah kepunyaan makhluk, bukan Tuhan. Allah berada di atas hukum sains itu, sehingga kita tidak bisa melihat Allah. Jadi bukannya Allah yang tidak mau kita melihat-Nya, tapi kita yang memang tidak mampu melihat Allah.
Apalagi jika ditinjau dari segi dalil menurut al-Qur'an, Kita tidak akan pernah mampu untuk melihatnya, bahkan ketika Allah hendak menampakkan di hadapan Nabi musa as. maka gunung yang ada dihadapannya hancur dan musa as, pun jatuh pingsan. Logikanya, melihat cahaya matahari saja jika berlama, akan membuat mata kita menjadi buta. Lalu bagaimanakah jika kita melihat sesuatu yang dapat membuat gunung saja melebur dalam hitungan detik? perhatikan Firman Allah Ta'ala Berikut :
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]
Wallahu 'Alam
subhanallah..
ReplyDelete