Tuesday 15 May 2012

Kesamaan / kemiripan Yahudi dan Syi'ah


Kita patut prihatin perihal tragedi pembantaian di Suriah akhir-akhir ini yang berlangsung hingga sekarang merupakan sesuatu hal yang sangat memprihatinkan. Yang memakan ribuan korban jiwa dari kalangan saudara kita muslim. Pembantaian tidak lain dilakukan oleh antek iblis yang bernama Syi'ah dengan bashar al ashad sebagai dedengkot keparatnya dan yahudi sebagai otak kotornya. Masihkah syi'ah laknatullah itu disebut sebagai agama Islam sedangkan mereka membantai umat islam yang jumlahnya tidak sedikit. 


Saya prihatin kepada kalangan ulama islam khususnya di indonesia yang memfatwakan bahwa syi'ah termasuk bagian daripada islam layaknya organisasi NU, Muhammadiyah, Hisbut Tahrir, Ikhwanul Muslimin, Salafy ,dan sebagainya. Saya tidak tahu apakah karena mereka tidak tahu atau memang membela aliran sesat ini.  Padahal prilaku mereka sangat jauh dari ajaran islam bahkan lebih sesat daripada kaum yahudi sekalipun. Karena syi'ah ini hakikatnya adalah produk setan yang tokohnya bernama abdullah bin saba' seorang yahudi munafiq yang pura-pura masuk islam tapi tujuannya menghancurkan islam. 


Memang jika kita melihat secara sekilas Syi'ah ini melakukan ritual sholat dan puasa dan lainnya layaknya  orang muslim melakukan ibadah. Padahal dalam segi akidah mereka itu jauh tersesat daripada agama yang lurus (islam) ini. Syi'ah hakikatnya adalah agama imitasi  yang mengaku bagian dari islam padahal jika kita tinjau lebih jauh ternyata akidah mereka lebih mirip akidah orang yahudi bahkan lebih parah daripada akidah yahudi atau nasrani.  Ibaratnya kalau yahudi itu adalah ayah sedangkan syi'ah ini adalah anaknya. biasanya kalau Induknya kurang ajar tentunya anaknya lebih bajingan lagi. Untuk lebih jelasnya mari kita simak kajian tentang kesamaan akidah syi'ah dan yahudi ini :

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya Al-Qur’an hasil 'kerajinan tangan' mereka yakni dinamakan “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih. Kita tak tahu apa isinya al-Qur'an imitasi buatan mereka karena al-Qur'an yang sebenarnya kurang lebih hanya terdiri 6666 ayat  sedangkan yang 10 ribuan ayat lainnya barangkali ayat-ayat setan yang mereka buat dengan ide-ide 'kreatif' yang bodoh.

2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah saw (‘Aisyah radhiallahu ‘anhu) sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalamTafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah”, sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’ (katanya Allah mempunyai kelemahan / kebodohan, naudzubillah). kata mereka "Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah." (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331). Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman, "Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah." (QS. An-Naml: 65).

Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, "Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka." (Al Kafi: 1/261).


Bukankah artinya mereka telah mengganti Imam mereka sebagai tuhan selain Allah.?? masihkah anda percaya kalau mereka itu orang islam?

5. Yahudi berkata “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni. Oleh karena itu tragedi pembantaian disuriah adalah tidak lepas dari keyakinan bodoh seperti ini.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan,”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun as., bukan keturunan Nabi Musa as. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein ra., bukan Al Hasan ra.

Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad—‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah—Tabaraka wa Ta’ala—menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein—‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah swt menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun—‘alaihimas salam.

9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Maidah ayat12
Allah  telah menyindir mereka dalam surat al-maidah  yang memang tidak hanya kebetulan disebutkan dalam ayat yang keduabelas yang berbunyi :
"Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus". (Al-maidah ayat 12)

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril as telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad saw, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib ra”

Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibrilu berkhianat, padahal Allah I telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya, “Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193).

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah SWT, artinya:“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82). Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi ahlus sunnah waljamaah , bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an, “’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30). Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syiah, Anda melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali ra. dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah SWT bersatu dalam dzat mereka (mirip keyakinan tasawwuf). Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.

Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “ Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

Bagi mereka firman Allah I, artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab (Taurat)? Mereka percaya kepada Jibt dan Thagut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir, bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman. Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah. Dan barangsiapa dilaknat Allah, niscaya engkau tidak akan mendapatkan penolong baginya.” (QS. An-Nisaa’: 51-52).


Wallahu'alam



Referensi : Al Fikrah No. 20 Tahun X/28 Jumada al Akhirah 1430 H 

1 comment:

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih