Syair
Puisi : Ketika Bunga layu dan Kaupun Tertinggal Waktu
Pernahkah
kau lihat bunga
Bunga
yang indah mekar dan wangi
Kamu
petik bunga itu, kamu rawat, dan kamu sirami
Sehingga
bunga itu riang ceria, segar dan semerbak penuh harapan
Kemudian
masapun berlalu
Kamu
sibuk dengan duniamu
Kamu
melupakan bunga milikmu
Kamu
lupa merawatnya dan memberi ia kasih sayang
Sehingga
ia menangis, sedih, dan ia pun layu
Seiring
waktu berlalu bunga itu mati
Kamu
pun hanya bisa menyesali kelalaianmu
Waktu
tak dapat diputar, kamu hanya bisa bersedih dan menyesali keadaan
Bunga
itu ibarat hati orang yang telah kamu dapatkan hatinya
Sehingga
kamupun mendapatkan tulus cintanya
Sehingga
kamupun dapat wangi kasih sayangnya
Hari
demi hari kamu pun telah melupakan masalalu
Kamu
sekarang sibuk dengan kesibukan kamu
dan
sibuk memperhatikan orang lain yang belum tentu tulus kasih mencintaimu
Kamu
sekarang tidak lagi memberikan perhatian lagi kepadanya
Namun
dia tetap bertahan menyayangi kamu karena ketulusannya
Tapi
kehidupan ada batasnya
Begitu
juga dengan kehidupan hati
Hati
yang tulus menyayangi kamu pun sekarang tlah layu
Hati
itu kecewa dan pergi meninggalkanmu
Sekarang
kamu hanya bisa bingung, sedih dan menangis menyesali keadaanmu
Kenapa
aku sibuk mengejar ketidak pastian dan melalaikan orang yang tulus kepadaku
Begitulah
katamu, waktu tak dapat diputar
Hari
demi hari kamu hanya sibuk menangisi kesalahanmu
Sekarang
kamu hanya bisa bersedih
Kasih
sayang tulus itu tiada lagi
Wanginya
kehidupan bersamanya tak kamu cium lagi
Sekarang
kamu hanya bisa menyesal
Tapi
sesal tak bisa merubah keadaan
Yang
memperdalam luka dan menambah derita
Kenapa
sekarang kamu sibuk memikirkan yang tak pernah ada
Tapi
yang selalu ada disampingmu tidak pernah kau anggap ada
Dulu
waktu mereka ada untukmu kamu sia-siakan
Sekarang
setelah mereka tiada kamu hanya bisa menangisi keadaan
Mengharapkan
keajaiban datang mereka kembali menemani langkahmu
Mengharapkan
waktu terulang untuk memperbaiki kenyataan
Tapi
harapan hanya tinggal harapan
Kehidupan
dunia tetap terus berjalan
Yang
tlah terjadi takkan kembali yang akan terjadi belum tentu pasti
Puisi
ini saya persembahkan
Kepada
anda yang masih punya orang yang tersayang
Istri
suami orang tua maupun kawan sejati
Selama
kasih sayang mereka masih ada jangan kamu sia-siakan
Sebelum
mereka pergi takkan kembali
Kalau
tidak hati mereka yang pergi
nyawa
mereka yang berjalan menuju kehidupan abadi
Sebelum
semua tinggalah sepi
Sebelum
semua tinggallah penyesalan
Sebelum
semua tinggalah kesedihan
Namun
air mata tak mampu merubah keadaan
(By
Muhammad A. Samaaun)
(author
www.ashabul-muslimin.tk)
Untuk menambah dalam suasana puisi marilah kita
sejenak mendengarkan lagu lawas yang berjudul Tertinggal waktu milik peterpan.
0 comments:
Post a Comment
Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih