Thursday, 1 December 2016

Kisah Nyata, Masa depanku Hancur Karena Pacaran

Kali ini ashabul muslimin akan membagikan sebuah cerita fiksi yang diambil dari kisah nyata, sekilas tidak ada bedanya antara nyata dan fiksi karena dosa pacaran itu dampaknya lebih buruk daripada yang anda bayangkan. Anda sebagai remaja harus waspada tentang dosa pacaran, karena pacaran kebanyakan dilakukan oleh remaja dan akhirnya mereka hamil diluar nikah, beruntung kalau laki-lakinya mau bertanggung jawab dan menikahinya, meski anda menikah pun dosa anda tetap ada yaitu anak yang anda kandung itu tidak punya status kewalian yang sah jika anak hasil hubungan haram itu perempuan, jika menikah nanti status pernikahannya tetap haram dan tidak sah, tetapi anak anda tidak dapat dosanya yang menanggung adalah anda. Jadi anak keturunanan cucu cucu anak anda sampai hari kiamat nanti adalah status pernikahannya tidak ada yang sah. dan anda semua yang menanggung dosa perzinaan mereka meski mereka berstatus menikah didalam KUA. begitulah sangat besarnya dosa zina maka anda harap waspad dan dekatkan diri anda kepada Allah supaya dilindungi dari dosa dosa besar ini.

Berikut ini adalah cerita fiksi yang saya kutip dari sebuah sumber yang semoga jadi pelajaran buat anda.




Semua yang aku miliki telah aku persembahkan untuk pacar. Dia adalah Dani. Kurang baik apa diri ini pada Dani, sampai dia meninggalkanku seperti sampah bekas.Tapi akhirnya aku sadar. Ternyata bukan masalah baik atau tidaknya. Tapi karena pacaran itu sendiri bermasalah.Sebaik apapun diriku pada pacar, namun jika terjun dalam dunia pacaran akan terjebak jg. Lihatlah betapa murahnya tubuh ini, aku berikan GRATIS atas nama pacar.Bukankah ini lebih hina dari wanita penghibur yang mereka punya tarif? Begitu bodohya aku menyerahkan harga diriku atas nama pacar tanpa tanda sah. Bukankah ini lebih murah dari ayam.

Sekarang aku hamil. Bingung meminta pertolongan pada siapa, sementara Dani telah meninggalkanku. Pada orang tuaku? Aah tidak mungkin, yang ada malah marah besar padaku.Pada keluarga Dani? Malah aku yang disalahin karena dianggap merusak hidup Dani. Mau lapor ke polisi, bagaimana Dani dihukum sementara kami lakukan suka sama suka.Lalu pada siapa aku mengadu? Pada Allah? Betapa malunya diri ini sudah melanggar firman Nya. Ataukah janin yang aku miliki sekarang digugurkan saja?

Itu membuat aku berbuat seperti binatang. Apa sekalian menghancurkan diriku dengan menjadi wanita penghibur?Sungguh makin hina. Apakah aku minta dinikahi sama orang lain? Lalu orang berhati malaikat mana yg mau nikah dengan wanita kotor sepertiku?Coba andai saja waktu aku bisa putar, aku memilih tidak akan pernah menyentuh pacaran.  Andai saja bisa mendapatkan tulisan/ceramah tentang bahaya pacaran, aku tidak melakukannya.Sebab beginilah pacaran, benar-benar membuat diriku terjerumus hingga bisa melakukan banyak kemaksiatan lain.

Catatan: Cerita di atas adalah hasil kesimpulan penulis setelah 5 tahun melayani curhatan pembaca yang bertobat membaca bukunya. Untuk nama tokoh di atas hanyalah fiksi.
Sumber : cintaislami.com

0 comments:

Post a Comment

Komentarnya sangat diharapkan, Terima kasih